Finalis Wimbledon yang kalah dalam kualifikasi tahun lalu

Finalis Wimbledon yang kalah dalam kualifikasi tahun lalu

Setahun yang lalu, Amanda Anisimova menghadapi kekecewaan besar setelah gagal lolos ke babak utama Wimbledon. Namun, kini, ia mempersiapkan diri untuk melangkah ke final Wimbledon 2025, setelah mengalahkan petenis nomor satu dunia Aryna Sabalenka dengan kemenangan 6-4, 4-6, 6-4.

baca juga:Stop Kelelahan, Yuk Coba Istirahat Emosional untuk Kesehatanmu

Perjalanan Amanda Anisimova: Dari Kegagalan Kualifikasi ke Final Wimbledon

Pada tahun lalu, Anisimova berada di luar peringkat 190 dunia dan gagal lolos ke babak utama Wimbledon. Di tengah kegagalan tersebut, ia memilih untuk mengalihkan perhatian dengan beristirahat dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-temannya. Namun, kini ia siap untuk tampil di final Wimbledon 2025, sebuah pencapaian luar biasa yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

“Sejujurnya, jika Anda mengatakan saya akan masuk final Wimbledon, saya tidak akan percaya,” kata Amanda Anisimova. “Ini perubahan haluan dalam setahun. Bisa masuk final sungguh tak terlukiskan.”

Keberhasilan Menaklukkan Sabalenka dan Langkah Menuju Final

Petenis berusia 23 tahun ini mengejutkan dunia dengan kemenangan atas Aryna Sabalenka, petenis nomor satu dunia. Kemenangan ini membawa Anisimova ke final Grand Slam pertama dalam kariernya, setelah sebelumnya meraih potensi besar di usia muda, namun sempat berhenti sejenak untuk menjaga kesehatan mental. Kini, ia siap melawan Iga Swiatek di final Wimbledon 2025.

Potensi yang Tertunda: Anisimova Menembus Final setelah Absen Lama

Meskipun usianya baru 23 tahun, Amanda Anisimova telah lama dianggap sebagai calon finalis Grand Slam. Di usia muda, ia telah meraih gelar junior dan mencetak kemenangan besar, seperti saat mengalahkan Coco Gauff di final AS Terbuka 2017. Namun, cedera kaki dan kehilangan ayah sekaligus pelatih menghambat kemajuannya. Setelah sempat hiatus untuk menjaga keseimbangan mental, Anisimova kembali ke lapangan dan kini telah membuktikan dirinya dengan menembus final Wimbledon.

Menghadapi Tantangan Mental dan Kembali ke Puncak

Anisimova menunjukkan bahwa kesehatan mental adalah prioritas yang harus dijaga, meskipun banyak orang meragukan kemampuannya untuk kembali ke puncak setelah absen cukup lama. “Banyak orang bilang kalau kita terlalu lama istirahat, kita tidak akan bisa mencapai puncak lagi,” ujar Anisimova. Namun, dia berhasil membuktikan bahwa dengan memprioritaskan kesejahteraan pribadi, dia dapat kembali mencapai puncak dunia tenis.

Anisimova dan Peringkat Tertinggi dalam Kariernya

Dengan pencapaian di final Wimbledon, Anisimova dipastikan akan memasuki 10 besar dunia untuk pertama kalinya dalam kariernya. Jika berhasil memenangkan gelar di Wimbledon, ia akan menjadi pemain Amerika ketiga yang meraih gelar Grand Slam tahun ini, setelah Madison Keys di Australia Terbuka dan Coco Gauff di Prancis Terbuka.

baca juga:Mahasiswi Universitas Teknokrat Indonesia Duta Remaja Berbakat Lampung 2025 Chika, Selangkah Lebih Maju

Kreativitas di Lapangan dan Seni di Luar Lapangan

Selain sebagai petenis berbakat, Anisimova juga memiliki sisi kreatif sebagai seorang seniman. Ia pernah menjual karya seni untuk mengumpulkan dana bagi masalah kesehatan mental. Ketika ditanya tentang karya seni yang akan ia buat untuk menggambarkan perjalanan Wimbledon-nya, Anisimova mengatakan bahwa ia akan melukis abstrak, dengan warna dominan hijau dan putih, dua warna yang sangat terkait dengan Wimbledon.

penulis:pikri ubay

More From Author

Ahmad Dhani Laporkan Dugaan Bullying terhadap Putrinya ke Polda Metro Jaya

Polisi Sebut 3 Video Asusila Diduga Lisa Mariana Dijual di Website Porno

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *