Regulator data Irlandia membuka penyelidikan baru terhadap TikTok terkait data yang disimpan di Tiongkok

Dublin, Irlandia – Komisi Perlindungan Data (DPC) Irlandia, otoritas pengawas data terkemuka di Eropa, kembali membuka penyelidikan terhadap platform video pendek populer, TikTok. Penyelidikan kali ini difokuskan pada praktik penyimpanan data pengguna Eropa di Tiongkok, setelah pengakuan TikTok sendiri pada bulan April lalu.

Baca Juga : Kabar Bansos 10 Juli 2025: Batas Akhir Pencairan Susulan PKH-BPNT, Penyaluran Bantuan Tambahan Rp400 Ribu Berlanjut

Akar Masalah: Data Pengguna Eropa Disimpan Sementara di Tiongkok

Langkah ini muncul setelah TikTok mengungkapkan bahwa sebagian data pengguna Eropa sempat disimpan sementara di server yang berlokasi di Tiongkok. Pengungkapan ini memicu kekhawatiran baru tentang bagaimana data pribadi warga Eropa ditangani dan diamankan oleh perusahaan yang dimiliki oleh ByteDance asal Tiongkok tersebut.

Denda Sebelumnya dan Kekhawatiran Keamanan Data

Sebelumnya, pada bulan Mei, TikTok telah didenda sebesar 530 juta Euro (setara $620 juta USD) oleh DPC Irlandia. Denda tersebut terkait dengan kekhawatiran tentang bagaimana TikTok melindungi informasi pengguna Eropa, termasuk akses jarak jauh oleh staf di Tiongkok.

Fokus Penyelidikan Baru: Penyimpanan Data di Tiongkok

Penyelidikan terbaru ini secara khusus akan menyelidiki penyimpanan data di Tiongkok, sebuah aspek yang tidak ditinjau dalam penyelidikan sebelumnya. DPC Irlandia, sebagai regulator utama TikTok di Uni Eropa karena kantor pusat Eropa TikTok berada di Irlandia, menekankan pentingnya transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data.

Respons TikTok: Transparansi dan Tindakan Korektif

Regulator Irlandia menyatakan bahwa meskipun TikTok telah memberitahu mereka selama penyelidikan empat tahun bahwa mereka tidak menyimpan data UE di Tiongkok, mereka mengungkapkan pada bulan April bahwa mereka telah menemukan dua bulan sebelumnya bahwa sejumlah kecil data disimpan di Tiongkok dan kemudian dihapus.

Juru bicara TikTok menyatakan bahwa perusahaan menemukan sendiri masalah tersebut dan telah mengambil tindakan korektif dengan “segera menghapus sejumlah kecil data dari server dan memberi tahu DPC.” Mereka juga menekankan komitmen perusahaan terhadap transparansi dan keamanan data.

Banding atas Denda Sebelumnya dan Dampak Luas

TikTok saat ini sedang mengajukan banding atas denda yang dijatuhkan pada 2 Mei lalu. Perusahaan berpendapat bahwa putusan tersebut berpotensi menciptakan preseden dengan konsekuensi yang signifikan bagi perusahaan dan industri secara keseluruhan di seluruh Eropa yang beroperasi secara global.

Baca Juga : Instalasi Kamera CCTV: Panduan untuk Keamanan Maksimal

Apa Artinya Bagi Pengguna TikTok di Eropa?

Penyelidikan ini menyoroti pentingnya perlindungan data pribadi dan hak-hak pengguna di era digital. Pengguna TikTok di Eropa diimbau untuk tetap waspada terhadap pengaturan privasi mereka dan terus memantau perkembangan terkait penyelidikan ini. Hasil penyelidikan DPC Irlandia akan memiliki dampak signifikan terhadap bagaimana TikTok beroperasi di Eropa dan bagaimana data pengguna dilindungi.

Penulis : Anggun novalia

More From Author

Justin Bieber Rilis Album Baru “Swag” sebagai Kejutan bagi Penggemar

Keluarga Bantah Tolak Jenazah Aktris Pakistan Humaira Asghar Ali, Ungkap Fakta Sebenarnya

Keluarga Bantah Tolak Jenazah Aktris Pakistan Humaira Asghar Ali, Ungkap Fakta Sebenarnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *