7 Fakta Dieng Capai Suhu Minus 0,7 Derajat Celsius: Fenomena Embun Es yang Menyapa Dataran Tinggi

Fenomena Embun Es di Dieng, Suhu Terendah Tercatat Minus 0,7 Derajat Celsius
Dataran tinggi Dieng kembali diselimuti oleh embun es pada Kamis pagi, 10 Juli 2025. Menurut data BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, suhu udara di kawasan Dieng turun hingga minus 0,7 derajat Celsius. Fenomena embun es ini menarik perhatian masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut.

Baca juga: Eks Pejabat MA Zarof Kembali Jadi Tersangka, Ini Deretan Perkaranya

1. Embun Es Muncul di Candi Setyaki

Embun yang Membeku di Sekitar Candi Setyaki
Salah satu pelaku wisata di Dieng, Dhimas F, berhasil mengabadikan momen ketika embun membeku di sekitar Candi Setyaki, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Fenomena ini terjadi sekitar pukul 06.00 WIB hingga 06.30 WIB, ketika suhu udara di lokasi turun drastis.

2. Suhu Terendah Tercatat Pagi Hari

Suhu Terendah Pagi Hari Mencapai 0 Derajat Celsius
Menurut pantauan Dhimas dan aplikasi Cuacadieng, suhu udara terendah di kawasan Dieng terjadi pada pukul 06.00 WIB, mencapai titik 0 derajat Celsius. Hal ini menunjukkan betapa dinginnya suhu di kawasan tersebut saat musim kemarau.

3. Suhu Dingin Dimulai Sejak Rabu Malam

Kondisi Dingin Mulai Terasa Sejak Pukul 21.00 WIB
Suhu dingin mulai terasa sejak Rabu malam, tepatnya setelah pukul 21.00 WIB. Menurut Dhimas, suhu udara pada malam hari mulai turun lebih drastis dari biasanya, menandakan awal dari fenomena embun es yang akan terjadi pada pagi harinya.

4. Embun Es Belum Terjadi di Candi Arjuna

Embun Es Hanya Terjadi di Candi Setyaki, Bukan di Candi Arjuna
Kepala UPT Dieng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara, Sri Utami, mengonfirmasi bahwa embun es hanya terjadi di Candi Setyaki pada pagi itu. Sementara itu, di kompleks Candi Arjuna, embun masih berbentuk air biasa tanpa pembekuan es.

5. Penyebab Fenomena Embun Es: Monsun Australia

Monsun Australia Membawa Udara Dingin dan Kering
Prakirawan BMKG, Feri Oktaviana, menjelaskan bahwa fenomena embun es atau embun upas di Dieng disebabkan oleh musim kemarau yang sedang berlangsung. Fenomena ini diperburuk oleh aktifnya monsun Australia yang membawa udara dingin dan kering ke Indonesia. Selain itu, cuaca cerah dan sedikitnya tutupan awan turut mempengaruhi penurunan suhu yang drastis.

6. Suhu Pagi Hari Tercatat Minus 0,7 Derajat Celsius

Suhu Dieng Tercatat Minus 0,7 Derajat Celsius di Pagi Hari
BMKG mencatat suhu terendah pada pagi hari mencapai minus 0,7 derajat Celsius, meskipun suhu rata-rata di Dieng pada pagi hari biasanya berkisar antara 3 hingga 5 derajat Celsius. Hal ini menunjukkan betapa ekstremnya suhu yang tercatat selama musim kemarau.

Baca juga: Jaringan 5G: Kecepatan Super, Apa Manfaatnya Bagi Kita?

7. Fenomena Embun Es Diperkirakan Terus Berlanjut hingga September

Fenomena Embun Upas Masih Akan Terjadi Hingga September
Feri Oktaviana juga menyampaikan bahwa fenomena embun upas akan terus terjadi di Dieng hingga September 2025. Hal ini disebabkan oleh ketinggian wilayah Dieng, sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut (MDPL), yang memungkinkan suhu udara turun hingga mencapai titik beku. BMKG juga mengimbau warga dan wisatawan di wilayah dataran tinggi untuk mengantisipasi penurunan suhu dengan memakai pakaian hangat dan menjaga daya tahan tubuh.

Penulis: Kayla Maharani

More From Author

Bansos Tambahan Rp 400 Ribu Cair untuk Keluarga Penerima PKH di Manado | KOMPAS SIANG

IHSG Tetap Tren Bullish: Saham Pilihan Hari Ini ADRO, BMRI, PNLF & PTBA

Cara Cek Bansos BPNT Juli 2025 Pakai NIK KTP Lewat HP, Mudah dan Praktis!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *