Pada Jumat (11/7/2025), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), dan PT Timah Tbk. (TINS), yang tergabung dalam holding MIND ID, menyelesaikan pembayaran dividen kepada para pemegang saham. Berikut adalah informasi terbaru tentang dividen dan pergerakan saham ketiga perusahaan tambang besar ini.
Baca Juga : Billy Syahputra Mengakui Pernikahan dengan Vika Kolesnaya: Tak Gelar Pesta Mewah, Fokus pada Masa Depan
Pembayaran Dividen untuk Pemegang Saham
Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada 12 Juni 2025, masing-masing perusahaan menetapkan pembagian dividen yang cukup signifikan:
- PTBA membagikan dividen sebesar Rp3,82 triliun, yang setara dengan Rp332,26 per saham atau 75% dari laba tahun 2024.
- ANTM membagikan dividen sebesar Rp3,6 triliun, setara dengan Rp151,77 per saham, dengan rasio 100% dari laba bersih tahun buku 2024.
- TINS membagikan dividen sebesar Rp474,65 miliar, atau Rp63,73 per saham, setara dengan 40% dari laba tahun 2024.
Corporate Secretary TINS, Rendi Kurniawan, menyatakan bahwa pembayaran dividen ini adalah wujud komitmen perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Kinerja Saham Pasca Pembagian Dividen
Meski pembagian dividen sudah tuntas, pergerakan saham ketiga emiten ini menunjukkan tren lesu di pasar:
- Saham ANTM mengalami penurunan 8,84% dalam sebulan terakhir, dengan harga ditutup di level Rp2.990 per lembar. Namun, saham ANTM masih mencatatkan kenaikan 96,07% secara year-to-date (YTD) pada 2025.
- Saham PTBA turun 17,61% dalam sebulan terakhir dan ditutup di level Rp2.480 per lembar pada saat pembayaran dividen. Secara YTD, saham PTBA tercatat turun 9,82%.
- Saham TINS juga menunjukkan penurunan 11,49% dalam sebulan terakhir, dengan harga ditutup di level Rp1.040 per lembar pada saat pembayaran dividen. Secara YTD, saham TINS mengalami penurunan sebesar 2,8%.
Prospek Saham di Semester II 2025
Prospek Saham ANTM
Indri Liftiany, Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, menilai bahwa emiten emas seperti ANTM masih memiliki potensi penguatan pada semester II 2025 meskipun tidak terlalu masif. Penguatan harga emas akan sangat bergantung pada kebijakan tarif ekspor Trump dan prospek penurunan suku bunga. Indri merekomendasikan saham ANTM dengan target harga Rp3.120 hingga Rp3.600 dan stop loss di Rp2.950.
Prospek Saham PTBA
Analis MNC Sekuritas, Raka Junico W, mempertahankan peringkat netral untuk sektor batu bara, dengan potensi kenaikan harga batu bara dalam jangka pendek. PTBA diperkirakan akan mendapat peningkatan permintaan dari PLN pada kuartal II/2025. MNC Sekuritas merekomendasikan hold untuk saham PTBA dengan target harga Rp2.500 per lembar.
Prospek Saham TINS
Analis Sinarmas Sekuritas, Inav Haria Chandra dan Kenny Shan, mempertahankan rekomendasi buy untuk TINS dengan target harga Rp1.800 per lembar. Mereka mendukung pandangan ini dengan prospek produksi yang membaik, harga jual rata-rata (ASP) yang kuat, dan potensi kenaikan dari revisi RKAB. Pemerintah juga diharapkan dapat membantu menormalkan pasar timah dengan menangani penambangan ilegal yang menjadi tantangan bagi TINS.
Baca Juga : Bagaimana Routing Membantu Meningkatkan Koneksi Internet Anda
Tantangan dan Peluang di Pasar Saham Tambang
Meskipun ketiga emiten ini memiliki prospek yang menjanjikan, ada tantangan di sektor ini, termasuk fluktuasi harga komoditas, gangguan produksi terkait cuaca, dan biaya yang semakin meningkat. Para investor disarankan untuk mempertimbangkan berbagai faktor ini dalam pengambilan keputusan
Penulis : Tamtia Gusti Riana