Review Superman: James Gunn Menghancurkan Film Superhero

James Gunn yang sebelumnya sukses dengan film-film Guardians of the Galaxy untuk Marvel, kini ditugaskan untuk menyutradarai film Superman untuk DC. Namun, hasilnya jauh dari harapan. Film ini terasa seperti akhir dari era film superhero, bukannya awal dari sesuatu yang baru dan segar.

Baca juga: Misteri Rodrygo

Keputusan Yang Mengecewakan dari James Gunn

Film-film Guardians of the Galaxy yang disutradarai oleh James Gunn sebelumnya dianggap sebagai terobosan dalam dunia film superhero Marvel. Mereka menyuguhkan keunikan, kecerdikan, dan suasana anarkis yang berani. Namun, semua elemen ini tampaknya hilang dalam Superman terbaru. Alih-alih menghadirkan sesuatu yang menyegarkan, film ini justru terasa dangkal, tidak masuk akal, dan hanya sesekali menghadirkan humor yang berhasil.

Gunn juga menulis naskah sekaligus menyutradarai, dan ternyata hal ini menyebabkan banyak kekurangan pada film ini. Plot yang malas, karakter yang lemah, dan aksi yang minim menjadikan Superman tidak lebih dari sebuah film yang kehilangan jiwa dan semangatnya. Skripnya hanya berhasil menghilangkan daya tarik abadi Superman dan menjadikan karakter ini terlihat tak berarti.

Plot Film yang Menggantung dan Terlalu Sederhana

Plot film dimulai dengan Superman yang sudah tiga tahun berada di Bumi. Dia dikenal sebagai “metahuman” di antara makhluk lain (beberapa buatan manusia, beberapa alien), dan sudah menjadi pahlawan yang dicintai oleh warga Bumi. Bahkan, dia sudah berhubungan dengan Lois Lane yang tahu tentang identitasnya sebagai Clark Kent/Superman. Namun, film ini sudah menghabiskan banyak waktu untuk memperkenalkan elemen-elemen yang seharusnya menjadi hal paling menarik dalam cerita Superman.

Superman kemudian menghadapi musuh bebuyutannya, Lex Luthor, seorang miliarder dengan teknologi canggih yang memiliki menara Luthor Corp di Metropolis dan mengendalikan sekelompok metahuman, termasuk Hammer of Boravia yang hampir membunuh Superman di awal film. Luthor ingin menghancurkan Superman karena cemburu dengan ketampanan dan popularitasnya, sementara dia sendiri punya rencana jahat untuk memicu perang di wilayah gurun yang jauh.

Karakter yang Kosong dan Tak Berwarna

David Corenswet yang memerankan Superman tampaknya kurang memiliki kedalaman dalam karakternya. Meskipun terlihat seperti Clark Kent/Superman, dia tidak dapat membawa persona tersebut dengan cara yang menarik. Karakter Clark Kent hampir tidak ada, yang membuat Corenswet tidak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi sisi lain dari karakternya.

Superman dalam film ini jauh lebih bodoh daripada yang kita harapkan. Dia hanya terlihat sebagai atlet yang tidak ingin ada orang yang terluka. Tidak ada kedalaman dalam karakternya, dan pada banyak kesempatan, dia berhenti bertarung untuk sekadar duduk minum kopi dan berdebat ringan dengan Lois.

Aksi yang Tidak Mengesankan

Jika kita membicarakan aksi, film ini juga tidak memuaskan. Superman sering kali dipukuli dan terluka, dan kita tidak melihat aksi spektakuler yang biasanya kita harapkan dari film superhero. Mungkin film ini mengandalkan komedi dari Krypto, anjing Superman, tetapi itu tidak cukup untuk menutupi kekurangan dalam plot dan aksi film ini. Krypto adalah satu-satunya karakter yang memiliki karakterisasi yang lebih baik, menggambarkan sifat ceria namun kadang tidak menyadari keadaan di sekitarnya, mirip dengan Superman dalam film ini.

Karakter Pendukung yang Kurang Berarti

Lois Lane, yang diperankan oleh Rachel Brosnahan, tidak banyak melakukan hal berarti. Dia lebih banyak berperan sebagai pacar Superman daripada seorang jurnalis yang tangguh dan mampu menyelamatkan hari. Bahkan, karakter-karakter lain seperti Green Lantern Guy Gardner dan Mr. Terrific hanya menjadi tambahan yang tidak memberikan dampak besar pada cerita.

Film Tanpa Tujuan dan Kejelasan

Film ini berusaha untuk mengisi layar dengan berbagai adegan, namun tidak ada tujuan yang jelas. Beberapa momen yang seharusnya menjadi puncak cerita hanya terasa kebingungan dan tidak masuk akal. Meskipun film ini mencoba untuk menyampaikan pesan tentang menyelamatkan dunia, kurangnya kedalaman dan konflik membuat kita bertanya-tanya, “Apa sebenarnya yang terjadi di sini?”

Baca juga: CPU Generasi Terbaru: Apa Saja Keunggulannya? Simak

Kesimpulan: Film Superhero Tanpa Jiwa

Pada akhirnya, Superman yang disutradarai oleh James Gunn bukanlah film superhero yang berhasil. Alih-alih menyegarkan dunia film superhero, film ini justru terasa datar dan membosankan. Jika Gunn berniat untuk membawa angin segar ke dalam DC Universe, sayangnya hal itu tidak tercapai. Film ini lebih cocok dianggap sebagai bubblegum: manis, tetapi tidak memberi dampak apa-apa.

Penulis: Kayla Maharani

More From Author

Duet Maut Ibu dan Anak: Wulan Guritno Rayakan Ulang Tahun London Abigail

Duet Maut Ibu dan Anak: Wulan Guritno Rayakan Ulang Tahun London Abigail

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *