Sekretaris Jenderal International Trade Union Confederation (ITUC), Shoya Yoshida, memberikan penghargaan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas dedikasi dan dukungannya terhadap serikat pekerja di Indonesia. Apresiasi ini menunjukkan pengakuan global terhadap peran penting Polri dalam memperhatikan hak-hak buruh dan pekerja di tanah air.
Baca juga : Lee Soo Hyuk Menang Penghargaan di Cannes untuk Drama “S Line”
ITUC Berikan Penghargaan Pertama kepada Institusi Kepolisian
Shoya Yoshida mengungkapkan bahwa penghargaan yang diberikan kepada Kapolri merupakan sebuah peristiwa bersejarah. ITUC, yang merupakan organisasi serikat buruh terbesar di dunia, biasanya memberikan penghargaan kepada aktivis atau individu, bukan institusi pemerintah. Namun, kali ini mereka mengakui kepemimpinan Kapolri di bawah Jenderal Listyo Sigit, yang dinilai telah berperan besar dalam mendukung serikat pekerja dan pekerja di Indonesia.
“Malam ini adalah sebuah peristiwa bersejarah, di mana penghargaan ITUC diberikan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai pengakuan atas peran dan dukungannya terhadap serikat pekerja dan pekerja di Indonesia,” kata Shoya Yoshida di Indonesia Arena, Jakarta Pusat.
Polri Terapkan Pendekatan Humanis dalam Menangani Buruh
Shoya Yoshida menjelaskan bahwa salah satu alasan utama penghargaan ini diberikan kepada Polri adalah pendekatan humanis yang diterapkan oleh Kepolisian Negara Indonesia. Terutama dalam mengelola keamanan dan ketertiban selama aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang diadakan oleh buruh. Pendekatan ini mencerminkan komitmen Polri untuk mengedepankan perlindungan hak asasi manusia (HAM) dalam setiap langkah penegakan hukum.
“Polri telah mengedepankan pendekatan humanis dalam menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya dalam aksi unjuk rasa buruh,” kata Shoya.
Komitmen Polri Terhadap Hak Asasi Manusia dan Kesejahteraan Pekerja
Selain pendekatan humanis, Shoya juga memuji komitmen Polri terhadap hak asasi manusia, yang tercermin dalam Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia. Peraturan ini menunjukkan bahwa Polri berkomitmen untuk menghormati HAM dalam menjalankan tugasnya.
Polri juga berperan penting dalam menjaga akses pekerja terhadap kehidupan yang layak. Salah satu contohnya adalah peran aktif Polri dalam mengawal penempatan kembali ribuan pekerja yang terkena PHK. Upaya ini membuktikan bahwa Polri tidak hanya peduli dengan masalah keamanan, tetapi juga dengan kesejahteraan pekerja yang terdampak situasi ekonomi.
“Polri berperan aktif dalam mengawal proses penempatan kembali ribuan pekerja yang terkena PHK, yang menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga akses pekerja terhadap kehidupan yang layak,” ujar Shoya.
Sinergi Polri dan Serikat Buruh: Pilar Demokrasi yang Sehat dan Adil
Shoya Yoshida menegaskan bahwa sinergi antara institusi penegak hukum seperti kepolisian dan serikat buruh merupakan salah satu pilar utama dalam memperkuat kohesi sosial. Kolaborasi ini juga penting dalam menjaga kelangsungan demokrasi yang sehat, inklusif, dan adil. Sinergi tersebut diharapkan dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara buruh, pemerintah, dan kepolisian dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
“Sinergi antara kepolisian dan serikat buruh merupakan pilar utama dalam memperkuat kohesi sosial serta menjaga kelangsungan demokrasi yang sehat, inklusif, dan adil,” pungkas Shoya.
Baca juga : Vivi Restu Anggraini, Muslimah Inspiratif dan Berprestasi Universitas Teknokrat Indonesia
Kesimpulan: Penghargaan Bersejarah untuk Kapolri
Pemberian penghargaan dari ITUC kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menandakan pengakuan global terhadap komitmen Polri dalam mendukung hak-hak buruh di Indonesia. Pendekatan humanis, penghormatan terhadap hak asasi manusia, serta peran aktif dalam menjaga kesejahteraan pekerja, menjadikan Polri sebagai contoh dalam dunia penegakan hukum yang berpihak kepada rakyat. Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi sinergi lebih lanjut antara pemerintah, kepolisian, dan serikat buruh untuk mencapai tujuan bersama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.
Penulis : Dina eka anggraini
