Ahli strategi politik dari Partai Demokrat, David Axelrod, menyatakan bahwa mantan Presiden Donald Trump harus bertanggung jawab atas perubahan sikap drastis Jaksa Agung Pam Bondi dalam menangani kasus pemodal sekaligus pelaku kejahatan seksual terpidana, Jeffrey Epstein. Pernyataan Axelrod memicu kembali perdebatan soal keterlibatan tokoh-tokoh elite dalam kontroversi Epstein.
Baca Juga : Harga Emas Antam Naik 4 Hari Beruntun, Sudah Tembus Rp1,9 Juta per Gram
Axelrod Soroti Perubahan Sikap 180 Derajat dari Pam Bondi
David Axelrod melalui platform media sosial X mengungkapkan bahwa publik seharusnya menyadari bahwa keputusan drastis yang diambil Pam Bondi terkait rilis dokumen Epstein tidak dibuat secara independen. Menurutnya, hanya ada satu tokoh yang memiliki pengaruh dan kepentingan besar atas keputusan tersebut, yaitu Donald Trump.
“Siapa pun yang mengira Pam Bondi mengambil keputusan sendiri tidak benar-benar memperhatikan. Hanya ada satu sosok yang mampu memerintahkannya dan memiliki motif kuat, dan menyebutnya dianggap penistaan oleh kelompok kanan,” tulis Axelrod.
Teori Konspirasi Epstein dan Kekecewaan Kaum Kanan
Sejumlah influencer sayap kanan yang sebelumnya gencar menyuarakan teori konspirasi mengenai Epstein, mulai mengalihkan kemarahan mereka kepada pemerintahan Trump. Mereka menyoroti Bondi dan memo Departemen Kehakiman (DOJ) terbaru yang menampik keberadaan “daftar klien” Epstein.
Memo tersebut menyatakan tidak ditemukan bukti bahwa Jeffrey Epstein menyimpan daftar tokoh penting untuk pemerasan. Selain itu, memo tersebut menegaskan bahwa kematian Epstein adalah kasus bunuh diri, membantah klaim bahwa ia dibunuh untuk menutupi rahasia besar.
Pernyataan Bondi dan Pembelaan Trump
Pada Februari lalu, Pam Bondi sempat menyebut bahwa dokumen terkait Epstein, termasuk daftar klien, berada di mejanya. Namun, pada pernyataan berikutnya, ia meralat bahwa maksudnya adalah berkas umum terkait kasus Epstein, bukan daftar nama tertentu.
Sementara itu, Donald Trump membela Bondi dari kritik yang datang dari basis pendukungnya. Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menyebut Bondi telah melakukan pekerjaan luar biasa dan mengecam para pengkritik dari dalam timnya sendiri.
“Kenapa orang-orang saya, bahkan beberapa wanita saya, menyerang Jaksa Agung Pam Bondi yang sedang melakukan pekerjaan FANTASTIS? Kita adalah satu tim, dan saya tidak suka dengan arah ini,” kata Trump.
Trump juga menyatakan bahwa pemerintahannya tetap solid dan menyebut adanya pihak-pihak egois yang mencoba merusak reputasi pemerintahannya hanya karena isu lama soal Jeffrey Epstein.
Gedung Putih Tegaskan Tidak Ada Perpecahan
Menanggapi isu perpecahan dalam tim hukum Trump, Gedung Putih membantahnya. Dalam sebuah pernyataan resmi, juru bicara Gedung Putih, Harrison Fields, menyebut bahwa tim penegakan hukum Trump tetap bersatu dan solid.
“Seluruh proses berjalan dengan baik dan terkoordinasi. Upaya untuk memecah tim ini tidak berdasar dan hanya mengalihkan perhatian dari pencapaian besar kami dalam menjaga keamanan publik dan mewujudkan keadilan,” ujarnya.
Baca Juga : Investasi Pintar: Pelatihan Administrasi untuk Masa Depan.
Dukungan Trump terhadap Bongino
Di tengah hiruk pikuk kontroversi Epstein, Trump juga menyampaikan dukungan kepada Dan Bongino, seorang komentator konservatif yang juga disebut dalam berbagai spekulasi. Menurut Trump, Bongino dalam kondisi baik dan sempat berbincang dengannya akhir pekan lalu.
“Saya sudah mengenalnya lama, menonton acaranya, dan dia terdengar baik-baik saja,” ujar Trump kepada wartawan.
Penulis : Anggun novalia