Candi Prambanan: Proses Pembangunannya yang Lebih Kompleks daripada Legenda

Sejarah Dibalik Candi Prambanan: Tidak Dibangun Dalam Semalam

Candi Prambanan, salah satu situs warisan dunia yang paling terkenal di Indonesia, memiliki sejarah yang panjang dan penuh makna. Meskipun sering dikaitkan dengan legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bandawasa, ahli sejarah mengungkapkan bahwa pembangunan candi ini jauh lebih rumit dan memerlukan waktu yang panjang.

Menurut Katrin Vee, ahli sejarah yang meneliti Dinasti Sanjaya, Candi Prambanan dibangun oleh Dinasti Hindu yang memuja Siwa. Pembangunan ini menggunakan konsep Tri Mandala, yang melibatkan tiga bagian penting: penguasa langit, bumi, dan bawah bumi. Konsep ini tidak hanya menunjukkan keagungan kerajaan Mataram, tetapi juga menggambarkan kebesaran dari Tri Mandala itu sendiri.

Baca juga : Aktris Korea Selatan Kang Seo Ha Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Kanker


Rakai Pikatan dan Prambanan: Sebuah Hadiah untuk Istri dan Dinasti Mertuanya

Di balik pembangunan megah Candi Prambanan terdapat sosok penting, yaitu Rakai Pikatan, raja dari Dinasti Mataram. Menurut Hasto, seorang ahli sejarah, Rakai Pikatan membangun Candi Prambanan sebagai hadiah untuk istrinya, Pramodhawardani, yang berasal dari Dinasti Syailendra dan merupakan seorang penganut Buddha.

Hadiah ini tidak hanya dipersembahkan untuk istri tercinta, tetapi juga sebagai penghormatan kepada Dinasti Syailendra—keluarga Pramodhawardani yang memeluk agama Buddha. Pembangunan candi ini sekaligus menjadi simbol penghormatan terhadap umat Buddha di tanah Jawa.


Fungsi Legenda dalam Sejarah Candi Prambanan

Meskipun sejarah Candi Prambanan memiliki dasar yang kuat, banyak unsur legenda yang juga terlibat dalam narasi pembangunan candi ini. Hasto menjelaskan bahwa dalam tradisi penulisan sejarah Jawa, unsur legenda sering kali melebur dengan realita sejarah, menciptakan cerita yang lebih berwarna dan menarik.

Dalam legenda tersebut, diceritakan bahwa ada unsur kesaktian luar biasa yang terkait dengan pembangunan Candi Prambanan. Ada cerita tentang Roro Jonggrang, seorang tokoh dalam legenda tersebut, yang memiliki peran simbolis yang kuat, melambangkan pemujaan dan penghormatan untuk Pramodhawardani. Tokoh-tokoh dalam legenda ini tidak hanya digunakan untuk memperindah sejarah, tetapi juga untuk menegaskan keunggulan dinasti yang berkuasa pada masa itu.


Legenda dan Sejarah yang Saling Melengkapi

Penting untuk dicatat bahwa dalam tradisi penulisan sejarah di Jawa dan wilayah Timur, legenda dan sejarah sering berjalan beriringan. Unsur sastra dan sejarah bercampur, menciptakan narasi yang tidak hanya bercerita tentang peristiwa, tetapi juga membangun karakter dan keunggulan tokoh yang terlibat. Seperti halnya Hikayat Hang Tuah di Malaka, Hikayat Melayu di Riau, dan Bustanu Salatinsa di Aceh, legenda dan sejarah saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain.

Baca juga : Nasrullah Yusuf dan Deddy Amarullah Ingin Sinergitas Universitas Teknokrat Indonesia dan Pemkot Bandar Lampung Meningkat


Candi Prambanan: Antara Fakta Sejarah dan Keajaiban Legenda

Pembangunan Candi Prambanan bukanlah sebuah peristiwa yang terjadi dalam semalam. Ini adalah sebuah proses panjang yang melibatkan banyak elemen budaya, spiritual, dan sejarah yang saling berkaitan. Meskipun banyak cerita legenda yang mengiringinya, candi ini tetap menjadi bukti kebesaran kerajaan Mataram dan penghormatan terhadap agama dan budaya yang berbeda, serta simbol kehormatan bagi para penguasa dan rakyatnya.

Dengan mempelajari sejarah dan legenda Candi Prambanan, kita bisa lebih memahami kompleksitas dan keindahan yang tersimpan di balik setiap batu dan patung yang ada di sana.

Penulis : Naysila pramuditha azh zahra

More From Author

Chelsea Memenangkan Piala Dunia Antarklub 2025 dengan Kemenangan 3-0 atas PSG

Wali Kota Tangerang Imbau Sekolah Laksanakan MPLS secara Edukatif: “Perpeloncoan Dilarang Keras!”

Apa Itu ‘Aura Farming’? Bocah 11 Tahun Asal Indonesia Ini Menjadi Sensasi Global

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories