Harga Bitcoin (BTC) kembali mencapai rekor tertinggi baru, menembus level US$120.000, bahkan sempat menyentuh angka US$123.000. Pencapaian ini terjadi di tengah meningkatnya arus masuk dari institusi besar dan persiapan regulasi yang menguntungkan dari pihak Amerika Serikat, memberikan dorongan lebih lanjut pada permintaan aset kripto ini.
Baca Juga : Marjorie Taylor Greene Kritik Rencana Trump untuk Mempercepat Pengiriman Senjata ke Ukraina
Bitcoin Tembus Rekor Baru: Pendorong Kenaikan Harga
Menurut data Coin Metrics, pada pukul 16.00 WIB, Bitcoin diperdagangkan sekitar US$119.800. Lonjakan harga Bitcoin ini terjadi seiring dengan masuknya arus dana besar ke dalam Exchange Traded Funds (ETF) Bitcoin. Pada hari Kamis, ETF Bitcoin mencatatkan arus masuk harian terbesar pada tahun 2025, dengan nilai mencapai US$1,18 miliar.
Jeff Mei, Chief Operating Officer di bursa mata uang kripto BTSE, menjelaskan bahwa lonjakan harga ini didorong oleh pembeli institusional jangka panjang. Ia memperkirakan harga Bitcoin dapat terus menguat dan menembus US$125.000 dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Kongres AS dan Kebijakan Pro-Kripto: Apa Artinya Bagi Bitcoin?
Para investor telah lama mengantisipasi kenaikan harga Bitcoin pada tahun ini, terutama setelah adanya percepatan pembelian oleh bendahara perusahaan dan dengan mendekatinya pengesahan regulasi baru di Kongres AS.
Dewan Perwakilan Rakyat AS memulai pembahasan serangkaian RUU kripto yang dijuluki “Crypto Week”. Salah satu undang-undang yang dipertimbangkan adalah Genius Act, yang dapat memberikan kerangka kerja regulasi yang lebih jelas untuk industri aset digital, terutama dalam mengatur stablecoin yang dipatok dengan dolar AS. Jika disahkan, undang-undang ini diperkirakan akan semakin meningkatkan kepercayaan investor terhadap Bitcoin.
Peluang dan Risiko: Apa yang Perlu Diperhatikan Investor?
Xu Han, Direktur Liquid Fund di HashKey Capital, menyebutkan bahwa kejelasan kebijakan global, terutama mengenai stablecoin dan undang-undang kripto, telah meningkatkan kepercayaan investor dan menarik arus modal besar. Menurutnya, pemegang jangka panjang mulai mengunci pasokan Bitcoin, yang menunjukkan optimisme pasar yang tinggi.
Baca Juga : Rahasia Belajar Pemrograman Desktop Cepat untuk Pemula!
Sementara itu, Markus Thielen, CEO 10x Research, melaporkan bahwa selama enam hingga delapan minggu terakhir, investor korporat dan institusional telah membeli ETF Bitcoin senilai US$15 miliar. Meskipun begitu, investor ritel tampak tidak terlalu aktif selama reli ini. Thielen memperkirakan target harga Bitcoin pada akhir tahun ini dapat mencapai US$140.000 hingga US$160.000, meskipun risiko terbesar datang dari kebijakan hawkish Federal Reserve yang bisa mempengaruhi pasar.
Penulis : Tamtia Gusti Riana