Jaksa Agung Pam Bondi telah memecat sedikitnya 20 jaksa penuntut dan staf yang terlibat dalam investigasi mantan Penasihat Khusus Jack Smith yang memfokuskan penyelidikan terhadap Presiden Donald Trump. Keputusan ini, yang pertama kali dilaporkan pada Sabtu, mendapat perhatian luas karena menyasar mereka yang terlibat dalam penyelidikan besar yang melibatkan tuduhan serius terhadap Trump.
Baca Juga : Menghormati Thierry Ardisson: Kenangan dari Pertemuan Terakhir Kami
Pembersihan Departemen Kehakiman yang Mengundang Kontroversi
Langkah pemecatan ini mencakup sebagian besar jaksa penuntut yang terlibat dalam kasus ini. Beberapa staf yang telah diberhentikan sebelumnya bekerja dalam kelompok kerja yang disebut sebagai “kelompok kerja persenjataan” Departemen Kehakiman (DOJ), yang sering kali menangani kasus-kasus besar seperti ini. Meskipun beberapa dari mereka tidak memainkan peran langsung dalam pengambilan keputusan tentang penuntutan, mereka tetap berfungsi sebagai staf pendukung, asisten litigasi, dan marsekal AS.
Kekhawatiran di Kalangan Staf DOJ
Pemecatan ini menambah kecemasan di kalangan sisa tenaga kerja di Departemen Kehakiman, yang sebelumnya sudah terkejut dengan pembersihan dan rotasi pejabat tinggi pada masa-masa awal kepresidenan Trump. Tindakan ini menambah ketegangan di dalam institusi yang bertugas menegakkan hukum di Amerika Serikat, di tengah ketidakpastian tentang dampak politik yang mungkin timbul.
Baca Juga : Temukan Jejak Awan Anda: Cloud Mapping, Panduan Lengkap.
Respons dari Pihak Berwenang
Hingga saat ini, juru bicara Departemen Kehakiman (DOJ) belum memberikan komentar resmi mengenai pemecatan ini, meskipun kabar tersebut sudah menyebar luas. Pemecatan yang terjadi dalam lingkup penyelidikan penting ini menimbulkan pertanyaan mengenai hubungan antara kebijakan eksekutif dan independensi lembaga-lembaga yang terlibat dalam proses hukum.
Penulis : Anggun novalia