Operasi Patuh Toba 2025: Sasaran Pengendara Knalpot Brong dan Pelanggaran Lalu Lintas Lainnya

Operasi Patuh Toba 2025: Sasaran Pengendara Knalpot Brong dan Pelanggaran Lalu Lintas Lainnya

Polda Sumatera Utara (Sumut) telah memulai Operasi Patuh Toba 2025, yang akan berlangsung selama dua pekan, mulai dari Senin, 14 Juli 2025 hingga Minggu, 27 Juli 2025. Operasi ini menargetkan pengendara yang melakukan berbagai pelanggaran lalu lintas, termasuk mereka yang menggunakan knalpot brong, melawan arus, hingga mengendarai sepeda motor dengan lebih dari dua orang.

Baca juga: Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu Episode 302: Ketegangan Menanti Hasil Tes DNA Elang dan Mimpi Misterius Amira

Tindakan Tegas untuk Pelanggaran Lalu Lintas yang Membahayakan

Direktur Lalu Lintas Polda Sumut, Kombes Firman Darmansyah, menegaskan bahwa operasi ini akan menindak tegas pelanggaran yang membahayakan keselamatan. Hal tersebut disampaikan setelah apel gelar pasukan pada Senin, 14 Juli 2025, di Mapolda Sumut.

“Untuk pelanggaran membahayakan seperti ini, kami akan lakukan tindakan tegas,” ujar Firman dalam keterangan resminya. Sasaran utama operasi meliputi pengendara yang melanggar aturan lalu lintas, seperti melanggar lampu merah, berkendara ugal-ugalan, menggunakan knalpot brong, dan mengangkut lebih dari dua orang pada sepeda motor.

Peningkatan Personel dalam Operasi Patuh Toba 2025

Operasi Patuh Toba 2025 melibatkan 1.549 personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Jasa Raharja. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana pada 2022 jumlah personel mencapai 1.203 orang, dan pada 2023 meningkat menjadi 1.368 personel.

Pada 2024, sebanyak 1.470 personel terlibat dalam operasi ini, yang mencatatkan lebih dari 300.000 pelanggaran dan ribuan kecelakaan. Firman menambahkan bahwa tahun ini, pihaknya akan tetap mengutamakan pendekatan preemtif dan preventif melalui edukasi, sosialisasi, dan patroli di lokasi-lokasi rawan pelanggaran.

Pendekatan Preemtif dan Preventif dalam Operasi Patuh Toba

Polda Sumut akan tetap mengedepankan upaya pencegahan melalui pendekatan edukatif kepada masyarakat. Namun, untuk pelanggaran yang tergolong berat, pihak berwenang tidak akan ragu untuk memberikan sanksi berupa tilang, baik melalui tilang manual maupun melalui sistem ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement).

“Kami akan tetap mengedepankan edukasi, namun pelanggaran berat tetap akan ditindak dengan tilang,” tambah Firman.

Penindakan dengan Sistem ETLE dan Kamera Statis

Untuk mendukung penindakan pelanggaran, Polda Sumut telah memasang 10 titik kamera ETLE statis di berbagai lokasi, termasuk di Simalungun. Firman mengingatkan bahwa kamera ini beroperasi selama 24 jam, sehingga pengendara tidak boleh meremehkan peraturan lalu lintas.

“Kamera ini aktif 24 jam, jadi masyarakat jangan meremehkan. Siapa pun yang melanggar, langsung diproses,” tegas Firman.

Tindakan Terhadap Kendaraan Over Kapasitas

Selain itu, penindakan terhadap kendaraan yang mengangkut beban lebih dari kapasitas (overload) juga dilakukan dengan pendekatan persuasif. Namun, jika pengendara tetap membandel meskipun sudah diberikan peringatan, sanksi hukum yang lebih berat akan diberlakukan.

“Kami akan bertindak tegas bila sudah diberi peringatan namun tetap membandel,” ujar Firman menegaskan.

Kesimpulan: Operasi Patuh Toba 2025 untuk Menegakkan Ketertiban Lalu Lintas

Operasi Patuh Toba 2025 bertujuan untuk meningkatkan ketertiban lalu lintas di Sumut, dengan fokus pada pengendara yang melakukan pelanggaran berbahaya. Melalui penindakan tegas dan pendekatan edukatif, Polda Sumut berharap dapat mengurangi angka pelanggaran dan kecelakaan di jalan raya, serta menjaga keselamatan masyarakat.

Baca juga: Administrasi Usaha Kecil: Jangan Sampai Salah Langkah!


Artikel ini telah diparafrasekan dengan elemen-elemen SEO agar lebih mudah ditemukan di mesin pencari Google, dan dilengkapi dengan heading yang relevan untuk menarik perhatian pembaca.

Penulis: Nazwatun nurul inayah

More From Author

Anies Kritik Presiden RI Jarang Hadiri Sidang PBB, PDI-P: Saat Jokowi, Banyak Forum yang Dihadiri

Anies Kritik Presiden RI Jarang Hadiri Sidang PBB, PDI-P: Saat Jokowi, Banyak Forum yang Dihadiri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories