Apple baru-baru ini kehilangan salah satu pejabat eksekutif penting dalam pengembangan Kecerdasan Buatan (AI), Ruoming Pang, yang memutuskan untuk bergabung dengan Meta. Pang, yang sebelumnya bertanggung jawab atas pengembangan model AI di Apple, kini akan bekerja di divisi Superintelligence Meta yang fokus pada inovasi AI.
Baca Juga: Sinopsis dan Daftar Pemain ‘MERANGKAI KISAH INDAH’ yang Tayang di Vidio
Meta ‘Curi’ Talenta AI Terbaik dari Apple dan Pesaing Lain
Keputusan Pang untuk meninggalkan Apple bukanlah kejadian pertama. Dalam beberapa waktu terakhir, Meta semakin gencar merekrut talenta AI terbaik dari perusahaan-perusahaan teknologi besar lainnya, termasuk OpenAI. Laporan Reuters mengungkapkan bahwa Pang akan menerima paket kompensasi senilai jutaan dolar AS setiap tahunnya dari Meta, yang semakin menunjukkan betapa seriusnya Meta dalam mengembangkan kemampuan AI-nya.
Rekrutmen Besar-besaran: Meta Merekrut Karyawan OpenAI
Selain Ruoming Pang, Meta juga berhasil menarik beberapa peneliti AI dari OpenAI dengan menawarkan gaji dan bonus yang sangat tinggi. Laporan dari The Information menyebutkan bahwa empat peneliti OpenAI – Shengjia Zhao, Jiahui Yu, Shuchao Bi, dan Hongyu Ren – telah setuju untuk bergabung dengan Meta. Sebelumnya, Wall Street Journal melaporkan bahwa Meta juga merekrut tiga pegawai OpenAI yang berbasis di Swiss, yaitu Lucas Beyer, Alexander Kolesnikov, dan Xiaohua Zhai.
Tawaran Gaji Mencapai US$100 Juta
Meta tidak segan-segan menawarkan gaji jumbo hingga US$100 juta (sekitar Rp 1,6 triliun) untuk menarik pekerja di bidang AI. Langkah ini menunjukkan ambisi besar Meta untuk menguasai kompetisi AI global dengan merekrut talenta-talenta terbaik di bidangnya.
Meta Superintelligence Labs: Fokus pada Inovasi AI
Untuk memperkuat upaya ini, CEO Meta, Mark Zuckerberg, telah mengatur ulang fokus perusahaan di bidang AI melalui pembentukan Meta Superintelligence Labs. Divisi baru ini akan dipimpin oleh Alexandr Wang, mantan CEO Scale AI, yang kini menjabat sebagai kepala AI di Meta. Wang, yang baru berusia 28 tahun, membawa pengalaman besar di dunia pelabelan data dan akan memainkan peran utama dalam membimbing perkembangan AI Meta.
Investasi Besar Meta dalam Scale AI
Bulan lalu, Meta juga mengumumkan investasi besar-besaran dalam Scale AI senilai US$29 miliar (Rp471 triliun). Dalam kesepakatan ini, Meta mendatangkan Alexandr Wang sebagai kepala divisi AI mereka, yang diharapkan dapat mempercepat pengembangan teknologi AI perusahaan. Langkah ini menunjukkan komitmen Meta untuk menjadi pemain utama dalam industri AI global.
Baca Juga: Sistem Operasi Virtualisasi: Solusi untuk Infrastruktur TI yang Efisien
Kesimpulan: Meta Siap Menguasai Dunia AI
Dengan merekrut talenta AI terbaik dan meluncurkan Meta Superintelligence Labs, Meta semakin memperkuat posisinya dalam perlombaan AI global. Dengan investasi besar dan upaya yang terfokus, Meta bertujuan untuk mengalahkan pesaing-pesaing besar seperti OpenAI dan Google dalam mengembangkan inovasi AI yang lebih maju.
Penulis: Afira Farida Fitriani