Kabar baik bagi Ukraina adalah persetujuan Trump untuk membiarkan negara-negara NATO membeli senjata AS, termasuk rudal interceptor Patriot yang sangat dibutuhkan dan baterai untuk menembaknya. Trump bahkan menyebutkan bahwa ada 17 rudal yang bisa “disediakan” di salah satu negara NATO.
Dukungan sistem rudal ini adalah apa yang dibutuhkan Ukraina untuk menghadapi serangan rudal balistik Rusia yang terus menerus. Hanya rudal Patriot AS yang dapat menghentikan serangan ini, dan hanya Gedung Putih yang bisa memberikan izin untuk pasokan ini. Ukraina sebelumnya kekurangan rudal ini, dan dengan kemungkinan tambahan senjata canggih AS, situasi menjadi lebih cerah.
Baca juga : Jadwal TV SCTV Hari Ini Rabu, 16 Juli 2025: Liputan 6, Hot Shot, hingga Cinta Di Ujung Sajadah
Kekurangan Sanksi: Tidak Ada Langkah Tegas Terhadap Energi Rusia
Namun, ada sisi negatif dari pengumuman ini. Trump tidak mengumumkan sanksi sekunder terhadap negara-negara yang membeli energi Rusia. Sebuah rancangan undang-undang di Senat AS mengusulkan penerapan sanksi berat – hingga 500% – terhadap perdagangan dengan negara-negara yang membeli hidrokarbon Rusia. Sanksi semacam itu dapat sangat menguras keuangan Moskow.
Sanksi ini akan sangat mempengaruhi China dan India, yang masing-masing merupakan pesaing dan sekutu utama AS. Mengingat harga minyak yang saat ini rendah dan tantangan perdagangan global, langkah ini bisa berdampak besar, termasuk kemungkinan kenaikan harga minyak global yang juga akan mempengaruhi AS.
Dampak Terbatas: Tindakan Tertunda dan Sanksi Lemah terhadap Rusia
Walaupun sanksi sekunder dapat berdampak besar, sanksi tersebut tidak akan segera berlaku. Prosesnya akan memakan waktu, memungkinkan presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk mengubah strategi atau mencari jalan damai. Meskipun demikian, kecil kemungkinan negara-negara seperti China dan India akan mengurangi ketergantungan mereka terhadap energi Rusia, mengingat hubungan perdagangan yang kompleks dan penting.
Selain itu, sanksi terhadap Rusia sendiri tidak akan begitu signifikan, mengingat perdagangan antara kedua negara yang minimal.
Strategi Putin: Jendela Peluang untuk Diplomasi
Pernyataan Trump menunjukkan bahwa masih ada peluang bagi Putin untuk bergerak menuju perdamaian. Tenggat waktu yang ada, bersama dengan rumor serangan ofensif musim panas, bisa mengubah jalannya konflik. Namun, belum jelas apakah Moskow akan mengambil kesempatan ini untuk bernegosiasi atau melanjutkan sikap agresifnya.
Perubahan Nada Trump: Pergeseran Subtil dalam Kebijakan
Aspek penting dari pengumuman Trump adalah perubahan nada dalam sikapnya terhadap Rusia. Meskipun dia tidak menyebut Putin sebagai “pembunuh,” Trump mengakui kekerasan yang dihadapi Ukraina akibat serangan drone dan rudal Rusia. Pergeseran dalam retorika ini mungkin menjadi indikasi lebih penting dari kebijakan Gedung Putih daripada rincian kesepakatan rudal itu sendiri.
Penulis : Dina eka anggraini
