Glassdoor memang akan memangkas 1.300 pekerjaan di tengah integrasi AI, menurut memo tersebut

Recruit Holdings, induk perusahaan yang mengelola Glassdoor dan Indeed, mengumumkan bahwa mereka akan memangkas sekitar 1.300 pekerjaan di kedua platform pencari kerja tersebut. Pengumuman ini mencerminkan perubahan signifikan yang terjadi dalam strategi perusahaan, yang kini mengalihkan fokusnya menuju adopsi kecerdasan buatan (AI). Pemangkasan ini melibatkan sekitar 6% dari total tenaga kerja di segmen teknologi SDM perusahaan dan diperkirakan sebagian besar akan memengaruhi tim yang bekerja di penelitian dan pengembangan, pertumbuhan, serta sumber daya manusia dan keberlanjutan.

Baca Juga : Prediksi Myanmar vs Timor Leste AFF U23 2025: Duel Kuda Hitam yang Menarik

Keputusan ini datang di tengah penekanan yang semakin kuat pada pengembangan dan penerapan AI di dunia bisnis. Banyak perusahaan teknologi besar, termasuk Meta dan Microsoft, juga telah membuat keputusan serupa dengan memprioritaskan investasi dalam AI untuk meningkatkan efisiensi dan bersaing dalam pasar yang semakin berkembang pesat.

CEO Recruit Mengungkapkan Pentingnya AI dalam Perubahan Organisasi

Dalam sebuah memo internal yang dilihat oleh Reuters, CEO Recruit, Hisayuki “Deko” Idekoba, mengungkapkan bahwa AI kini menjadi faktor penting yang mengubah dunia kerja. Ia menekankan bahwa perusahaan harus beradaptasi dengan perubahan teknologi ini untuk memastikan produk yang ditawarkan kepada pencari kerja dan pemberi kerja tetap memberikan pengalaman luar biasa. Idekoba menyebutkan bahwa untuk tetap relevan di era yang serba digital ini, Recruit Holdings harus terus mengembangkan produk yang dapat memanfaatkan kekuatan AI.

Adopsi AI menjadi salah satu langkah perusahaan dalam menghadapi perubahan cepat di pasar teknologi dan memungkinkan perusahaan untuk menyediakan solusi yang lebih efisien bagi penggunanya.

Integrasi Glassdoor ke Dalam Indeed dan Dampaknya pada CEO

Seiring dengan pemangkasan pekerjaan, Recruit Holdings juga mengumumkan bahwa mereka akan mengintegrasikan operasional Glassdoor ke dalam Indeed. Glassdoor, yang dikenal sebagai platform untuk ulasan perusahaan dan pencari kerja, akan menggabungkan layanannya dengan Indeed untuk menciptakan solusi yang lebih komprehensif bagi pasar tenaga kerja.

Integrasi ini berarti CEO Glassdoor, Christian Sutherland-Wong, akan meninggalkan perusahaan pada 1 Oktober 2025. Kepergian Sutherland-Wong merupakan bagian dari restrukturisasi besar yang terjadi di dalam perusahaan. Selain itu, LaFawn Davis, yang menjabat sebagai Kepala Sumber Daya Manusia dan Keberlanjutan di Indeed, juga akan mengundurkan diri pada 1 September 2025, dan posisinya akan digantikan oleh Ayano Senaha, yang merupakan kepala operasi Recruit.

Langkah ini menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi terus beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis dan mencari cara untuk memperbaiki operasional dengan memanfaatkan AI dan mengintegrasikan berbagai layanan untuk meningkatkan efisiensi.

Tren Pemangkasan Pekerjaan di Industri Teknologi dan Dampaknya

Pemangkasan pekerjaan ini mencerminkan tren yang semakin meluas di industri teknologi, di mana banyak perusahaan besar yang melakukan PHK untuk mengalihkan investasi mereka ke dalam pengembangan teknologi baru, seperti AI. Di sisi lain, banyak pekerja yang merasa khawatir dengan perubahan besar dalam dunia kerja ini. Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat berbagai sektor yang terpengaruh oleh otomatisasi dan perubahan digital yang cepat.

Selain itu, para pekerja Generasi Z kini merasa semakin sulit untuk menemukan pekerjaan tingkat pemula, terutama di tengah ancaman teknologi yang menggantikan banyak posisi. Banyak pekerjaan yang dulu dianggap sebagai pintu gerbang menuju karier profesional kini semakin langka, dan dengan adanya AI, peran manusia semakin terpinggirkan.

Bagi banyak perusahaan, adopsi AI bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Recruit Holdings dan perusahaan teknologi lainnya berusaha untuk menavigasi tantangan ini dengan memastikan bahwa mereka tetap dapat berinovasi dan menghadirkan produk yang relevan bagi pasar tenaga kerja global.

Apa yang Bisa Diharapkan ke Depan?

Kedepannya, kita mungkin akan melihat lebih banyak perusahaan yang mengurangi jumlah karyawan mereka seiring dengan meningkatnya peran AI dalam operasi mereka. Dalam beberapa tahun mendatang, AI diperkirakan akan mengambil lebih banyak peran dalam dunia bisnis, dan beberapa sektor akan beralih sepenuhnya ke otomatisasi.

Namun, perubahan ini juga membuka peluang baru di bidang teknologi, di mana para pekerja akan diminta untuk beradaptasi dan mengembangkan keterampilan yang lebih relevan dengan perkembangan zaman. Pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada teknologi dan kecerdasan buatan akan menjadi sangat penting untuk membantu pekerja beradaptasi dengan perubahan ini.

Baca Juga : Inspirasi dari CEO Sukses: Pelajari Rahasia Mereka!

Kesimpulan: Adopsi AI Mengubah Dunia Kerja

Pemangkasan pekerjaan yang dilakukan oleh Recruit Holdings, yang melibatkan Indeed dan Glassdoor, menunjukkan bahwa AI kini semakin mengubah cara perusahaan beroperasi. Meskipun teknologi ini membawa efisiensi, dampaknya terhadap tenaga kerja manusia cukup signifikan. Di masa depan, kita perlu terus mengawasi bagaimana perusahaan dan pekerja beradaptasi dengan perubahan ini untuk menciptakan peluang kerja baru, sementara juga memastikan bahwa pengaruh AI tidak mengurangi kualitas hidup dan pekerjaan banyak orang.

Penulis : Anggun novalia

More From Author

KPK Ungkap Menko Darmin Nasution Belum Serahkan LHKPN Pasca Reshuffle Kabinet 2015

KPK Ungkap Menko Darmin Nasution Belum Serahkan LHKPN Pasca Reshuffle Kabinet 2015

3 Saham Prajogo Pangestu Meroket & Dongkrak IHSG Setelah Kabar Positif dari MSCI

3 Saham Prajogo Pangestu Meroket & Dongkrak IHSG Setelah Kabar Positif dari MSCI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories