Google Tampilkan Ringkasan Berita Berbasis AI di Discover, Penerbit Berita Cemas Trafik Menurun

Google Discover Hadirkan Ringkasan AI, Trafik Berita Terancam Turun

Google telah memperkenalkan fitur baru di Google Discover yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan ringkasan berita. Fitur ini pertama kali diluncurkan di aplikasi Google Search untuk perangkat iOS dan Android di Amerika Serikat, dengan tujuan memberikan pengalaman yang lebih efisien bagi pengguna. Namun, pengenalan fitur ini juga memunculkan kekhawatiran dari penerbit berita terkait penurunan trafik situs.

baca juga:Pasar Asia-Pasifik diperdagangkan beragam setelah tarif Trump terhadap Indonesia

Fitur Ringkasan AI di Google Discover: Inovasi atau Ancaman?

Google Discover kini tidak hanya menampilkan judul berita, tetapi juga menunjukkan logo media yang ditempatkan di pojok kiri atas layar dengan ringkasan berita yang dihasilkan oleh AI. Meskipun ringkasan ini bertujuan untuk memberikan gambaran cepat kepada pengguna, Google memperingatkan bahwa AI yang digunakan dapat saja melakukan kesalahan dalam menyusun informasi.

Fitur ini telah diuji di iOS dan Android di Amerika Serikat, dan Google mengonfirmasi bahwa peluncuran ini adalah peluncuran resmi dan bukan uji coba. Fokus utama fitur ini adalah menyajikan ringkasan berita dari topik-topik tren seperti olahraga dan hiburan.

Cara Kerja Fitur Ringkasan Berita AI di Google Discover

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi singkat tentang sebuah berita tanpa harus membuka halaman web tersebut. Selain menampilkan ringkasan, Google juga menguji metode lain untuk menampilkan berita, seperti:

  • Menambahkan poin-poin penting di bawah judul berita.
  • Mengelompokkan berita dengan topik yang serupa.

Contohnya, jika berita terkait dengan Presiden Trump dan Ukraina, maka ringkasan berita ini juga akan menyertakan tautan ke artikel terkait lainnya, memberikan lebih banyak konteks tanpa harus membuka halaman-halaman berbeda.

Fitur Ini Muncul di Tengah Tren AI di Industri Berita

Sejumlah penerbit berita besar seperti The Wall Street Journal, Yahoo, Bloomberg, dan USA Today juga telah mulai memanfaatkan AI dalam platform mereka. Beberapa startup seperti Particle mengembangkan layanan berbasis AI yang memungkinkan pengguna untuk membaca ringkasan berita dan mendapatkan berbagai sudut pandang, serta mengajukan pertanyaan lebih lanjut terkait berita yang dibahas.

Namun, meskipun AI dapat membantu menghemat waktu pembaca, banyak penerbit yang khawatir bahwa ini akan menyebabkan penurunan trafik situs mereka. Dengan fitur seperti AI Overviews dan AI Mode, pengguna tidak lagi perlu mengunjungi situs berita untuk mendapatkan informasi. Cukup dengan membaca ringkasan yang disediakan oleh AI, pengguna sudah dapat mendapatkan gambaran lengkap.

Dampak Fitur Ringkasan AI pada Trafik Berita

Salah satu kekhawatiran utama penerbit adalah penurunan trafik situs, karena pengguna tidak perlu lagi mengklik artikel untuk mendapatkan informasi. Hal ini terlihat pada penurunan trafik pencarian global yang tercatat 15 persen pada Juni 2025, menurut laporan The Economist. Bahkan, data dari Similarweb menunjukkan bahwa trafik berita yang tidak menghasilkan klik meningkat drastis dari 56 persen pada Mei 2024 menjadi hampir 69 persen pada Mei 2025.

Pada awalnya, Google Discover masih menjadi sumber trafik utama meskipun pencarian Google mulai menurun. Namun, dengan hadirnya fitur ringkasan berita AI, penerbit khawatir ini akan semakin memperburuk penurunan trafik organik. Laporan menunjukkan bahwa trafik organik Google menurun dari puncaknya 2,3 miliar kunjungan pada pertengahan 2024 menjadi kurang dari 1,7 miliar pada 2025.

baca juga:Nasrullah Yusuf dan Deddy Amarullah Ingin Sinergitas Universitas Teknokrat Indonesia dan Pemkot Bandar Lampung Meningkat

Tanggapan Google: Offerwall sebagai Solusi Monetisasi

Sebagai respons terhadap kekhawatiran penerbit, Google meluncurkan fitur Offerwall, yang bertujuan memberikan kesempatan monetisasi bagi penerbit berita. Fitur ini memungkinkan penerbit untuk menghasilkan pendapatan melalui pembayaran mikro, langganan, survei, atau iklan. Namun, meskipun demikian, banyak penerbit merasa bahwa fitur ini terlambat, karena mereka sudah mengalami penurunan trafik yang cukup signifikan.

penulis:dafa aditiya.f

More From Author

Piala AFF U-23 2025: 3 Rekor Usai Indonesia Hancurkan Brunei 8-0

Dandim 0424/Tanggamus Hadiri Rapat Paripurna di Kabupaten Pringsewu

Dandim 0424/Tanggamus Hadiri Rapat Paripurna di Kabupaten Pringsewu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories