Google Luncurkan Ringkasan AI di Discover, Apakah Ini Akhir Media Online?

Google Luncurkan Ringkasan AI di Discover, Apakah Ini Akhir Media Online?

Google baru saja meluncurkan fitur inovatif berupa ringkasan berita berbasis kecerdasan buatan (AI) di halaman Discover, bagian utama aplikasi Google Search di perangkat iOS dan Android. Fitur ini memberikan pengalaman baru bagi pengguna dalam mengakses berita dengan ringkasan otomatis yang mencakup logo penerbit dan sumber berita asli.

baca juga:Trump umumkan perjanjian dagang dengan Indonesia, termasuk tarif 19%

Namun, peluncuran ini memicu kekhawatiran dari penerbit berita terkait penurunan trafik yang semakin parah. Apakah inovasi ini akan memengaruhi masa depan media online?

Inovasi Google Discover dengan Ringkasan Berita AI

Dengan fitur baru ini, pengguna tidak hanya melihat judul artikel dari satu media, tetapi juga dapat mengakses ringkasan otomatis yang disusun oleh AI, disertai dengan sumber asli dari berita tersebut. Saat ini, fitur ini hanya tersedia untuk sebagian pengguna di Amerika Serikat, dengan fokus pada kategori gaya hidup seperti hiburan dan olahraga.

Google mengingatkan bahwa AI yang menghasilkan ringkasan ini dapat saja mengandung kesalahan, yang berarti informasi yang diberikan mungkin tidak sepenuhnya akurat.

Tujuan Google: Menyederhanakan Akses Berita untuk Pengguna

Menurut Google, tujuan dari peluncuran fitur ini adalah untuk membantu pengguna dalam memilih laman mana yang ingin mereka kunjungi sebelum membuka sumber beritanya. Dengan adanya ringkasan AI, pengguna dapat memutuskan apakah artikel tersebut relevan dengan topik yang mereka cari.

Selain ringkasan, Google juga menguji beberapa metode tampilan lain di Discover, seperti penambahan poin-poin penting di bawah judul dan pengelompokan berita berdasarkan topik yang relevan. Contoh implementasinya termasuk artikel tentang kesepakatan Trump dengan Ukraina yang dilengkapi dengan tautan ke artikel terkait serta ringkasan berita ICE dari The Washington Post dalam bentuk poin-poin.

Dampak Negatif pada Trafik Berita: Kekhawatiran Penerbit

Namun, fitur baru ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan penerbit berita. Mereka khawatir bahwa ringkasan AI justru akan memperburuk penurunan trafik situs mereka. Fitur seperti AI Overviews dan AI Mode yang memungkinkan pengguna mendapatkan jawaban langsung tanpa membuka situs berita, telah menyebabkan penurunan jumlah klik.

Berdasarkan laporan TechCrunch, data Similarweb menunjukkan bahwa trafik pencarian global menurun 15 persen secara tahunan hingga Juni 2025. Selain itu, pencarian berita yang tidak menghasilkan klik meningkat dari 56 persen pada Mei 2024 menjadi 69 persen pada Mei 2025, yang mengindikasikan penurunan drastis dalam trafik organik.

Google Tanggapi Kekhawatiran Penerbit dengan Fitur Offerwall

Sebagai upaya untuk mengatasi masalah monetisasi yang ditimbulkan oleh penurunan trafik, Google meluncurkan fitur baru yang disebut Offerwall. Fitur ini memungkinkan penerbit untuk mendapatkan pendapatan melalui pembayaran mikro, survei, langganan buletin, dan iklan.

Namun, sebagian penerbit menilai Offerwall datang terlambat, karena kerugian trafik sudah terjadi sejak awal 2024. Mereka khawatir bahwa AI yang menyajikan ringkasan berita langsung kepada pengguna akan mengurangi ketergantungan pada situs berita untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Penerbit Mulai Mengadopsi AI untuk Bertahan

Meski ada kekhawatiran, beberapa penerbit mulai beradaptasi dengan teknologi AI. Media besar seperti The Wall Street Journal, Yahoo, Bloomberg, USA Today, serta startup seperti Particle, mulai menguji penggunaan AI untuk merangkum berita dan memberikan sudut pandang yang berbeda. Ini menunjukkan adanya perubahan besar dalam industri media digital, beralih dari model berbasis klik ke konsumsi berita berbasis ringkasan interaktif.

Inovasi atau Krisis: Apa Masa Depan Media Online?

Peluncuran fitur ringkasan berita AI oleh Google di Discover menjadi langkah besar yang menawarkan kemudahan akses berita bagi pengguna. Namun, di sisi lain, AI yang menggantikan trafik langsung ke situs berita dapat mempengaruhi pendapatan penerbit yang bergantung pada klik dan iklan.

baca juga:Universitas Teknokrat Indonesia Siap Sukseskan Mubes IKA SMAN 2 Bandar Lampung 19 Juli 2025, Siapkan Semua Perangkat dan Mata Acara

Ke depannya, media harus lebih kreatif dalam menghadirkan konten berkualitas yang tidak hanya dapat diringkas oleh AI, tetapi juga memberikan nilai tambah yang tak bisa digantikan oleh teknologi. Inovasi ini bisa menjadi solusi, tetapi juga berpotensi mengarah pada krisis bagi penerbit yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan ini.

penulis:dafa aditiya.f

More From Author

Brandon Scheunemann Debut Timnas Indonesia U-23: Kebanggaan Keluarga di Tribun GBK

Mulai Hari Ini, Bahia dan América de Cali Berebut Lawan Fluminense di Oitavas Sul-Americana 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories