Indeed dan Glassdoor memangkas lebih dari 1.000 pekerjaan. CEO yang mengawasi kedua perusahaan tersebut mengatakan ‘kita harus beradaptasi’ dengan AI.

Perusahaan induk Indeed dan Glassdoor, Recruit Holdings Co. yang berbasis di Jepang, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.300 karyawan. Keputusan ini diambil karena semakin berkembangnya peran kecerdasan buatan (AI) yang kini menjadi bagian integral dalam strategi perusahaan. Dalam memo yang menyertai pengumuman ini, CEO Recruit, Hisayuki “Deko” Idekoba, memuji potensi besar AI dalam dunia bisnis dan menyebutkan bahwa perusahaan perlu beradaptasi agar tetap relevan di pasar yang semakin terotomatisasi.

Baca Juga : Bantuan Vital untuk Ukraina: Sistem Rudal Patriot AS dan Dukungan NATO

Pemangkasan tersebut mencakup dua departemen utama di perusahaan: Penelitian dan Pengembangan (R&D) serta Sumber Daya Manusia dan Keberlanjutan. Meskipun pengurangan karyawan ini mengarah pada pengurangan biaya, pihak perusahaan juga menekankan pentingnya mempercepat inovasi dan meningkatkan kualitas produk untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.

AI: Mesin Penggerak Perubahan dalam Proses Bisnis

Adopsi kecerdasan buatan dalam sektor pekerjaan telah mengubah banyak aspek cara kerja perusahaan-perusahaan besar. AI tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga menggantikan beberapa tugas yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan manusia. CEO Recruit menekankan bahwa AI kini mengubah dunia kerja dan untuk itu, perusahaannya harus beradaptasi dengan memastikan bahwa produk yang ditawarkan memberikan pengalaman yang luar biasa kepada pengguna.

Idekoba mengungkapkan dalam memo bahwa agar perusahaan dapat mencapai ambisi besar tersebut, mereka harus bergerak lebih cepat, mencoba hal-hal baru, dan memperbaiki apa yang rusak. Perusahaan harus terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi untuk tetap bersaing di industri yang semakin didorong oleh otomatisasi dan AI.

Kepergian CEO Glassdoor: Pengaruh Perubahan Organisasi

Salah satu dampak besar dari pemangkasan pekerjaan ini adalah kepergian CEO Glassdoor, Christian Sutherland-Wong. Sebagai platform yang menawarkan ulasan pekerjaan dan perusahaan, Glassdoor selama ini dikenal sebagai sumber daya yang sangat berguna bagi para pencari kerja. Namun, dengan semakin meluasnya penggunaan AI dan keinginan untuk menggabungkan operasi Glassdoor dengan Indeed, perubahan ini menandakan bahwa struktur organisasi kedua platform ini akan mengalami penyesuaian besar.

Keputusan untuk menggabungkan operasi Glassdoor ke dalam Indeed ini mencerminkan langkah besar perusahaan untuk menyederhanakan operasional dan mengoptimalkan kehadirannya di pasar kerja global. Dengan adanya perubahan organisasi yang besar ini, diharapkan bahwa perusahaan bisa bergerak lebih efisien dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompleks.

Tren Pemangkasan Pekerjaan di Sektor Teknologi

Pemangkasan pekerjaan di Indeed dan Glassdoor bukanlah hal baru. Sebelumnya, kedua perusahaan telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari 2.200 karyawan pada tahun 2023 dan 1.000 karyawan lainnya pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa dalam waktu dua tahun terakhir, total 3.200 karyawan telah diberhentikan di dua perusahaan ini. Banyak analis yang berpendapat bahwa pemangkasan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan teknologi yang berfokus pada pencarian kerja dalam menghadapi era otomatisasi dan digitalisasi yang semakin mendominasi.

Pemangkasan ini juga bertepatan dengan situasi pasar kerja global yang semakin tertekan. Meskipun tingkat pengangguran di Amerika Serikat tetap relatif rendah, laporan dari The Ludwig Institute for Shared Economic Prosperity menyatakan bahwa hampir seperempat penduduk Amerika masih dalam kondisi “menganggur fungsional”. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun banyak orang yang bekerja, banyak juga yang mengalami kesulitan dalam menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan mereka, dan durasi pencarian pekerjaan semakin lama.

Dampak pada Generasi Z: Menurunnya Peluang Pekerjaan Tingkat Pemula

Pemangkasan pekerjaan ini juga semakin memperburuk kondisi bagi Generasi Z yang baru memasuki dunia kerja. Pekerjaan tingkat pemula kini semakin langka, sebagian besar disebabkan oleh kemajuan pesat dalam teknologi dan ancaman AI yang menggantikan banyak pekerjaan yang dulu dianggap sebagai batu loncatan untuk karier profesional.

Aneesh Raman, Kepala Peluang Ekonomi di LinkedIn, mengibaratkan situasi ini dengan kemunduran sektor manufaktur pada tahun 1980-an. Raman menyoroti bahwa kini, para pekerja kantoran yang dahulu merasa aman, kini menghadapi disrupsi yang serupa, di mana teknologi dan ekonomi sedang mengubah lanskap pekerjaan secara dramatis.

Bagi banyak Generasi Z, hal ini berarti bahwa untuk mencapai keberhasilan karier, mereka perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat. Disrupsi AI akan mengubah cara mereka bekerja dan beradaptasi dengan tuntutan pasar yang berubah.

Baca Juga : Jaringan Sosial untuk Bisnis: Tingkatkan Penjualan, Raih Pelanggan Setia!

Kesimpulan: Era Baru Pekerjaan dalam Dunia yang Terotomatisasi

Kesepakatan pemangkasan pekerjaan oleh Indeed dan Glassdoor menggambarkan tren yang semakin meluas dalam dunia kerja di sektor teknologi. Kecerdasan buatan menjadi pendorong utama perubahan dalam cara bisnis berjalan, dan perusahaan harus beradaptasi dengan kebutuhan baru ini untuk tetap bertahan dan bersaing. Namun, ini juga menimbulkan dampak yang lebih luas, terutama bagi generasi muda yang memasuki dunia kerja, yang kini harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan disrupsi teknologi yang akan terus berlangsung.

Dalam beberapa tahun ke depan, mungkin kita akan melihat lebih banyak perubahan besar dalam dunia pekerjaan, dan banyak sektor yang terdampak oleh otomatisasi dan AI. Adalah tugas bagi setiap individu dan perusahaan untuk tetap beradaptasi dan memanfaatkan potensi AI untuk menciptakan peluang dan mendorong kemajuan dalam pasar kerja yang terus berkembang.

Penulis : Anggun novalia

More From Author

Penentuan Raksasa Asia Timur: Korea Selatan vs Jepang di Final EAFF E-1 2025

Serial film adaptasi webtoon S Line eksplorasi manusia dan hasrat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories