PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2025. Dalam debut perdananya, saham PSAT langsung mengalami lonjakan harga yang signifikan, yang menarik perhatian banyak investor.
Baca Juga : Wali Kota Tanjungbalai Nyatakan Siap Bersinergi dengan Kapolres Baru
Saham PSAT Meroket 25% pada Pembukaan Perdana
Pada pembukaan perdagangan pertama, harga saham PSAT melonjak hingga 25% atau 226 poin, mencapai level Rp 1.125 per saham, yang membuatnya menyentuh Auto Reject Atas (ARA). Harga saham IPO PSAT dimulai dari Rp 900 per lembar saham, namun kenaikan yang tajam pada sesi pertama menunjukkan minat pasar yang sangat tinggi terhadap saham ini.
Detail Penawaran Saham IPO PSAT
Dalam proses Initial Public Offering (IPO), PSAT melepas 222,35 juta lembar saham, atau setara dengan 2.223.530 lot, dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 200,1 miliar. Total permintaan saham PSAT mencapai angka yang luar biasa, yaitu 7,67 miliar lembar saham, yang mencerminkan kelebihan permintaan sebesar 34 kali dari jumlah saham yang ditawarkan.
Rencana Ekspansi Bisnis PSAT
Susanto, Direktur Utama PSAT, menyatakan bahwa pencatatan saham perdana ini akan membuka peluang bagi perusahaan untuk memperluas bisnisnya, khususnya di sektor pengangkutan batu bara. Selain itu, perusahaan berencana untuk memperluas layanannya dengan mulai melayani pengangkutan berbagai komoditas lainnya, seperti pasir silika, kayu log, dan bauksit.
“Dengan IPO ini, kami yakin bisa memperkuat posisi sebagai pemain utama dalam industri pelayaran nasional,” kata Susanto. Meski saat ini fokus utama PSAT adalah pada pengangkutan batu bara, perusahaan optimistis bisa menjangkau pasar yang lebih luas di masa depan.
Profil Perusahaan Pancaran Samudera Transport (PSAT)
Pancaran Samudera Transport (PSAT) didirikan pada 2007 di Jakarta Utara, Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang angkutan laut domestik, dengan spesialisasi pengangkutan berbagai komoditas seperti batu bara, nikel, pupuk, serta barang umum seperti batu split dan steel plate.
PSAT memiliki anak usaha, PT Pancaran Karya Shipping (PKS), yang mengoperasikan dua unit kapal bulk carrier untuk muatan skala besar. Selain itu, melalui anak usaha lainnya, PT Pancaran Samudera Shipyard (PSS), perusahaan juga menyediakan layanan galangan kapal termasuk pembangunan dan reparasi kapal untuk mendukung operasional PSAT.
Pemegang Saham dan Pengendali PSAT
PSAT dimiliki oleh dua pihak utama, yaitu PT Profitama Hasil Indah, yang menguasai 60,35% saham, dan PT Surya Mitra Pancaran, yang memiliki 24,65% saham. Susanto, yang menjabat sebagai Direktur Utama PSAT, mengendalikan Profitama Hasil Indah dan memiliki pengaruh besar dalam pengelolaan perusahaan. Susanto, yang berusia 49 tahun, telah menjabat di posisi ini sejak 2008 dan memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Akuntansi dari Universitas Tarumanegara.
Sementara itu, PT Surya Mitra Pancaran dikendalikan oleh Darwis Djoharsjah dan Olivia Djoharsjah. Olivia Djoharsjah, yang menjabat sebagai Komisaris Utama PSAT sejak 2025, berperan penting dalam strategi dan pengembangan perusahaan. Olivia, wanita berusia 30 tahun, memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, dengan gelar Master of Business Administration dari Greenwich School of Management, London, dan gelar Bachelor of Science di bidang Finance dari University College Dublin.
Baca Juga : Routing dalam Jaringan: Kunci Utama Kinerja Internet Anda
Karir Olivia Djoharsjah Sebelum Bergabung dengan PSAT
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama PSAT, Olivia telah memiliki pengalaman luas di dunia korporasi. Ia pernah bekerja sebagai Consultant di PT Robert Walters Indonesia, Project Manager di PT Pasar Komoditas Jakarta, dan Trading Analyst di PT Pasifik Agro Sentosa. Pengalaman dan pendidikan yang dimiliki Olivia memperkuat peran strategisnya dalam pengembangan perusahaan.
Penulis : Tamtia Gusti Riana