Rodrigo De Paul Dikabarkan Merapat, Tapi Kekalahan Telak Jadi Sorotan
Hari Rabu sempat terasa seperti momen besar bagi Inter Miami. Kabar bahwa Rodrigo De Paul—sahabat dekat Lionel Messi sekaligus gelandang tangguh Argentina—bakal segera bergabung, membuat para penggemar tim antusias. De Paul bukan hanya dikenal karena kedekatannya dengan Messi, tetapi juga karena gaya mainnya yang keras, fisikal, dan penuh determinasi. Jika rumor ini benar, kehadirannya jelas akan jadi nilai tambah besar untuk Miami.
Namun, jika siangnya penuh harapan, maka malam harinya jadi mimpi buruk. Bertandang ke markas FC Cincinnati, Inter Miami justru tampil mengecewakan. Tak ada keajaiban yang biasanya mengiringi Messi dan kolega. Mereka pulang membawa kekalahan telak 0-3.
Baca juga: Riga Bangun 59 Gundukan Kecepatan Baru di 11 Distrik, Investasi Lebih dari 300 Ribu Euro
Messi Mandul, Lini Depan Miami Tumpul
Lionel Messi, yang sebelumnya mencetak 11 gol dalam tujuh pertandingan terakhir, kali ini gagal menambah pundi-pundinya. Meski sempat mendapat beberapa peluang—termasuk tendangan melengkung dari luar kotak penalti dan satu tembakan yang diblok—tak ada satu pun yang membuahkan hasil.
Permainan Miami tampak kehilangan arah dan kreativitas. Tanpa sentuhan magis dari Messi, lini serang mereka menjadi mudah dipatahkan oleh lini belakang Cincinnati.
Cincinnati Manfaatkan Setiap Peluang dengan Efisien
FC Cincinnati menunjukkan permainan yang lebih terorganisir dan agresif. Gol pertama tercipta lewat kombinasi rapi di sisi kanan pertahanan Miami. Luca Orellano sukses membongkar pertahanan lawan sebelum mengirimkan bola ke Gerardo Valenzuela, yang tenang menempatkan bola ke tiang jauh.
Di babak kedua, Cincy kembali menghukum rapuhnya pertahanan Miami. Evander, bintang Cincinnati, dengan mudah melewati Sergio Busquets dan mencetak gol kedua. Gol ketiga pun lahir dari kaki Evander, yang memanfaatkan bola rebound dari kiper cadangan Rocco Rios Novo. Novo sendiri masuk menggantikan Oscar Ustari yang keluar karena cedera.
Apa Arti Kekalahan Ini bagi Inter Miami?
Meskipun rumor transfer Rodrigo De Paul memberikan semangat baru, hasil di lapangan berkata lain. Kekalahan 0-3 ini menjadi salah satu kekalahan terburuk Inter Miami musim ini, terutama karena mereka tampil tanpa energi dan minim perlawanan.
Rodrigo De Paul mungkin akan membawa agresivitas dan keseimbangan di lini tengah, tapi kekalahan dari Cincinnati jadi pengingat bahwa Miami masih punya banyak celah yang harus ditambal—terutama di sektor pertahanan dan konsistensi permainan.
Laga Berikutnya: Waktunya Bangkit?
Miami tak punya waktu untuk meratapi kekalahan ini terlalu lama. Akhir pekan nanti, mereka akan kembali bertanding melawan New York Red Bulls. Pertandingan itu akan menjadi momen penting untuk bangkit dan membuktikan bahwa kekalahan dari Cincinnati hanyalah sebuah kemunduran sementara.
Waktunya Evaluasi Total
Meski kedatangan Rodrigo De Paul berpotensi meningkatkan kualitas tim, kekalahan dari Cincinnati menunjukkan bahwa masalah Inter Miami lebih dari sekadar komposisi pemain. Mental, strategi, dan kedisiplinan menjadi elemen yang harus segera diperbaiki jika mereka ingin tetap bersaing di papan atas.
Kehadiran Messi memang membawa banyak harapan, tapi sepak bola tetap permainan tim. Dan tanpa fondasi yang kuat, satu bintang saja tidak cukup untuk membawa kemenangan.
Penulis: Fiska Anggraini