Apa detail kesepakatan antara Indonesia dan AS?
Indonesia dan Amerika Serikat sepakat bahwa produk Indonesia yang masuk ke pasar AS dikenakan tarif bea masuk 19%, 1% lebih rendah dari produk Vietnam. Sementara, produk AS yang masuk ke Indonesia bebas tarif (nol persen). Indonesia juga setuju membeli energi senilai USD 15 miliar, produk pertanian USD 4,5 miliar, dan 50 pesawat Boeing 777.
Bagaimana proses negosiasi hingga tarif akhirnya diturunkan?
Kesepakatan dicapai setelah negosiasi sekitar tiga bulan dari April 2025, dengan Indonesia mengajukan tiga paket penawaran. Proses intensif berlangsung melalui sambungan telepon antara Trump dan Prabowo pada 15 Juli 2025, di sela-sela perjalanan luar negeri Prabowo.
Apakah Pemerintah RI puas dengan hasil kesepakatan itu?
Prabowo mengakui bahwa hasil kesepakatan belum sepenuhnya memuaskan karena tarif belum mencapai angka nol persen, yang diinginkan Indonesia. Namun, ia menilai kesepakatan ini sudah mempertemukan kepentingan kedua negara, seperti pembelian pesawat Boeing yang dibutuhkan untuk maskapai nasional dan produk energi serta pertanian yang selama ini sudah diimpor.
Apa keuntungannya bagi Indonesia?
Keuntungan bagi Indonesia termasuk akses lebih kompetitif untuk produk AS yang dibutuhkan, seperti energi dan pertanian. Selain itu, tarif yang lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Vietnam berpotensi meningkatkan ekspor dan memperbaiki surplus neraca perdagangan, serta memberi kesempatan untuk mengimpor teknologi dan peralatan dengan harga yang lebih kompetitif.
Apa kerugiannya bagi Indonesia?
Kekhawatiran muncul terkait pasar Indonesia yang terancam oleh lonjakan impor, serta potensi kerugian devisa karena Indonesia tidak dapat mengenakan tarif pada produk AS yang masuk. Beberapa ekonom juga menilai kesepakatan ini tidak seimbang, karena Indonesia harus mengimpor dalam jumlah besar tanpa tarif terhadap produk AS.
Apakah tarif 19 persen kompetitif dibandingkan negara lain?
Tarif 19% bagi Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara Asia Tenggara, seperti Thailand (36%), Laos (40%), Malaysia (25%), dan Vietnam (20%). Namun, hal ini masih bisa berubah tergantung pada hasil negosiasi negara lain dengan AS.
Baca juga : Dosen Universitas Teknokrat Indonesia Bekali Guru SMA Muhammadiyah 1 Metro Ilmu Koding
Apa langkah pemerintah selanjutnya?
Pemerintah Indonesia berencana melanjutkan negosiasi untuk menurunkan tarif lebih lanjut dan menghindari defisit neraca perdagangan dengan AS. Prabowo dijadwalkan bertemu dengan Trump lagi
Penulis : Dina eka anggraini
