Fluminense mengalami kekalahan mengecewakan di kandang sendiri dengan skor 2-0 melawan Cruzeiro pada pertandingan Kamis malam di Maracanã. Meskipun menguasai penguasaan bola dan menciptakan lebih dari 20 peluang emas, tim Tricolor gagal mencetak gol dan menyaksikan lawannya, Cruzeiro, tampil efektif di momen-momen krusial. Fabrício Bruno dan Kaio Jorge menjadi penentu kemenangan, dengan gol mereka tercipta pada babak pertama, yang membawa Cruzeiro ke puncak klasemen Liga Brasil. Pertandingan ini juga menjadi momen perpisahan emosional untuk Jhon Arias yang resmi pindah ke Wolverhampton.
Baca Juga:Momen Sungkeman Maula Akbar dan Putri Karlina Usai Akad Nikah Bikin Haru Netizen
Despedida Milionária: Perpisahan Jhon Arias dengan Fluminense
Kekalahan ini bertepatan dengan penampilan terakhir Jhon Arias dalam seragam Fluminense. Pemain tengah asal Kolombia ini telah resmi bergabung dengan Wolverhampton dalam kesepakatan yang bisa mencapai 22 juta euro (sekitar Rp 342 miliar) dan bonus 5 juta euro (sekitar Rp 80 miliar) berdasarkan pencapaian tertentu. Fluminense juga akan menerima 10% dari penjualan selanjutnya. Arias mendapatkan sambutan hangat dari para pendukung yang hadir, mengakhiri babak baru dalam kariernya dengan kesan yang mendalam.
Babak Pertama yang Fatal: Efisiensi Cruzeiro
Meskipun Fluminense menguasai bola, Cruzeiro tampil sangat efisien pada babak pertama. Tim tamu memanfaatkan intensitas dan tekanan untuk memaksa kesalahan-kesalahan defensif dari tim tuan rumah. Kaio Jorge bergerak lincah di tengah pertahanan Fluminense, yang mencoba melakukan pengaturan posisi.
Saat Fluminense mulai menemukan ritme permainan yang lebih baik, mereka justru kebobolan. Setelah aksi penyelamatan gemilang dari Fábio, bola muntah menghasilkan tendangan sudut, di mana Fabrício Bruno tampil bebas dan mencetak gol pembuka. Tak lama kemudian, Kaio Jorge memperbesar keunggulan setelah memanfaatkan kesalahan yang dipaksa oleh tekanan dari Cruzeiro. Fluminense baru mampu melepaskan tembakan pertama ke gawang pada menit ke-39 melalui Thiago Silva. Serangan mereka kurang agresif dan kurang akurat di lini depan.
Reaksi Tidak Cukup di Babak Kedua: Peluang Terbuang
Memasuki babak kedua, Fluminense tampil lebih baik dan memberikan tekanan yang lebih besar, tetapi peluang-peluang yang terbuang sangat merugikan. Pergantian pemain yang dilakukan oleh Renato Gaúcho memberikan dampak positif, dengan Fluminense menciptakan ancaman terus-menerus. Dua tembakan mengenai mistar gawang dan satu lagi membentur tiang, yang menunjukkan kurangnya keberuntungan tim tuan rumah.
Cruzeiro hampir tidak bisa keluar dari tekanan, namun tetap tampil solid dan terorganisir dalam bertahan. Strategi tim tamu adalah menunggu kesempatan untuk melakukan serangan balik, tetapi keunggulan yang mereka bangun pada babak pertama sudah cukup untuk meraih kemenangan.
Baca Juga:Cara Mudah Bangun Jaringan Internet Cepat di Rumah
Jadwal Pertandingan Berikutnya: Tantangan Berat untuk Fluminense
Kedua tim akan kembali bertanding di Liga Brasil pada hari Minggu. Fluminense akan menghadapi Flamengo dalam derby Rio de Janeiro yang dijadwalkan pada pukul 19:30 di Maracanã. Sementara itu, Cruzeiro akan menjamu Juventude di Mineirão pada pukul 16:00, berusaha mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen.
Kekalahan ini memperburuk posisi Fluminense di klasemen, membuat mereka tetap berada di peringkat ketujuh dengan hanya mengoleksi 20 poin, tertinggal empat poin dari Bahia yang berada di posisi keempat. Tekanan terhadap pelatih dan staf teknis pun semakin meningkat seiring dengan jadwal pertandingan yang semakin menantang.
Penulis: Emi kurniasih.