Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Alimudin Kolatlena, menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh dan validasi data dalam program Sekolah Rakyat. Langkah ini dinilai penting agar program tersebut dapat lebih efektif memutuskan rantai kemiskinan, khususnya untuk masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstrem.
Kunjungan ke Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso
Alimudin melakukan kunjungan ke Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso yang berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah. Ia mengapresiasi kualitas infrastruktur sekolah, terutama asrama yang sudah cukup representatif. Namun, ia menyoroti beberapa kekurangan yang perlu segera dibenahi, salah satunya adalah fasilitas komputer yang belum tersedia.
Baca Juga : Trofi VNL 2025 Semakin Ikonik dan Prestisius: Desain Baru yang Lebih Bergengsi
“Kita lihat sendiri asramanya sudah cukup representatif. Tapi masih ada kekurangan, misalnya fasilitas komputer belum tersedia. Ini harus segera dilengkapi,” ujar Alimudin.
Komisi VIII DPR Mendorong Pemerintah Penuhi Kebutuhan Sarana Belajar
Alimudin mengungkapkan bahwa Komisi VIII DPR akan terus mendorong Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memenuhi kebutuhan sarana belajar di Sekolah Rakyat. Ia menekankan bahwa akses pendidikan yang memadai sangat penting untuk mendukung perkembangan para siswa.
Validasi Data Penerima Manfaat untuk Menjamin Keberhasilan Program
Alimudin juga menyoroti pentingnya validasi data penerima manfaat dalam program Sekolah Rakyat. Menurutnya, penting untuk memastikan bahwa program ini benar-benar menyasar keluarga yang berada dalam kategori miskin ekstrem, yaitu Desil 1 dan 2 dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Kita harus pastikan siswa yang diterima benar-benar dari keluarga miskin ekstrem. Jangan sampai program ini disalahgunakan oleh keluarga yang sudah mapan,” ujarnya. Alimudin juga menegaskan perlunya seleksi yang ketat dan transparan untuk menjamin bahwa program ini tepat sasaran.
Baca Juga : Software Wajib Instal untuk Produktivitas Maksimal di 2025!
Optimisme Terhadap Masa Depan Sekolah Rakyat
Meskipun Alimudin mengingatkan bahwa keterbatasan kuota tidak sebanding dengan jumlah keluarga miskin di Indonesia, ia tetap optimis terhadap masa depan Sekolah Rakyat. Ia berharap bahwa kehadiran Sekolah Rakyat bukan sekadar menjadi program simbolik, tetapi dapat memberikan solusi konkret untuk meningkatkan mobilitas sosial vertikal bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
“Kalau ada yang ingin kuliah, beri beasiswa. Kalau ingin langsung kerja, bantu fasilitasi lapangan kerja. Harapan kita, lulusan Sekolah Rakyat menjadi insan tangguh dan berguna bagi bangsa,” kata Alimudin, menutup pembicaraan.
Penulis : Tamtia Gusti Riana