Honorer Pemprov Lampung Terima Santunan Kematian dan Kartu Peserta BPJS-TK

Legislator Gerindra Tekankan Pentingnya Validasi Data dalam Program Sekolah Rakyat untuk Tepat Sasaran

Anggota Komisi VIII DPR RI, Alimudin Kolatlena, mengingatkan agar data penerima manfaat dalam program Sekolah Rakyat divalidasi dengan ketat agar bisa memutus rantai kemiskinan dan menyasar keluarga miskin ekstrem.

Baca juga : The Fantastic Four: First Steps Menjadi Salah Satu Film MCU Terpendek

Evaluasi Menyeluruh untuk Keberhasilan Program Sekolah Rakyat

Alimudin Kolatlena, anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Gerindra, menekankan pentingnya melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Sekolah Rakyat untuk memastikan tujuan utama program ini tercapai, yaitu memutus rantai kemiskinan, terutama di kalangan keluarga miskin ekstrem. Kunjungan yang dilakukan Alimudin ke Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso di Surakarta, Jawa Tengah, memberikan gambaran tentang kualitas infrastruktur sekolah yang cukup baik, meskipun masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki.

Kualitas Infrastruktur dan Fasilitas yang Perlu Ditingkatkan

Alimudin memberikan apresiasi terhadap kualitas infrastruktur sekolah, khususnya pada bagian asrama yang dinilai sudah cukup representatif. Namun, ia menyoroti beberapa kekurangan, salah satunya adalah keterbatasan fasilitas komputer yang perlu segera dilengkapi. “Asramanya sudah cukup representatif, tapi fasilitas komputer belum tersedia. Ini harus segera dilengkapi,” ungkap Alimudin kepada wartawan pada Jumat, 18 Juli 2025.

Sebagai anggota Komisi VIII DPR, Alimudin berkomitmen untuk mendorong Kementerian Sosial (Kemensos) agar segera memenuhi kebutuhan sarana belajar, sehingga proses pendidikan di Sekolah Rakyat dapat berlangsung secara maksimal.

Pentingnya Validasi Data Penerima Manfaat

Selain soal infrastruktur, Alimudin juga menekankan pentingnya validasi data penerima manfaat agar program ini tepat sasaran. Menurutnya, program Sekolah Rakyat harus benar-benar menyasar keluarga yang berada dalam kategori Desil 1 dan 2 dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang merupakan keluarga dengan tingkat kemiskinan ekstrem.

“Kita harus pastikan siswa yang diterima benar-benar berasal dari keluarga miskin ekstrem. Jangan sampai program ini disalahgunakan oleh keluarga yang sudah mapan,” ujarnya. Alimudin mengingatkan agar proses seleksi dilakukan secara ketat dan transparan, mengingat kuota terbatas tidak sebanding dengan jumlah keluarga miskin yang ada di Indonesia.

Optimisme terhadap Masa Depan Sekolah Rakyat

Meski adanya tantangan dalam hal validasi data dan infrastruktur, Alimudin tetap optimis terhadap masa depan Sekolah Rakyat jika program ini dikelola dengan baik. Ia berharap agar Sekolah Rakyat tidak hanya menjadi program simbolik, tetapi juga menjadi solusi konkret bagi mobilitas sosial vertikal bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.

“Kalau ada yang ingin kuliah, beri beasiswa. Kalau ingin langsung kerja, bantu fasilitasi lapangan kerja. Harapan kita, lulusan Sekolah Rakyat menjadi insan tangguh dan berguna bagi bangsa,” tambahnya.

Baca juga : Usung Wastra Aksara Batik Cap Lampung, Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Raih Pendanaan P2MW

Kesimpulan: Program Sekolah Rakyat Harus Tepat Sasaran dan Terus Diperbaiki

Alimudin Kolatlena mengingatkan bahwa untuk mencapai keberhasilan dalam program Sekolah Rakyat, perlu adanya evaluasi berkala terkait infrastruktur, validasi data, dan proses seleksi penerima manfaat. Dengan pengelolaan yang tepat dan transparansi dalam seleksi, program ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan mobilitas sosial anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

Penulis : helen putri marsela

More From Author

Erika Carlina Umumkan Kehamilan 9 Bulan, Dapat Pelukan Hangat dari Rachel Vennya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories