Merasa ChatGPT Sangat Memahami Kita? Ini Rahasianya
Pengguna bisa tanya berbagai hal ke ChatGPT, mulai dari urusan pekerjaan, keuangan, olahraga, dan masih banyak lagi. Berbagai pertanyaan itu pun bisa dijawab oleh ChatGPT dengan baik dan lengkap. Bahkan, tak hanya menjawab dengan baik dan lengkap, jawaban dari AI generatif buatan OpenAI itu juga seolah sangat memahami diri kita.
Misalnya, ChatGPT bisa memberikan saran olahraga yang sesuai untuk kita secara instan, tanpa perlu panjang lebar menjelaskan kita siapa dan apa kesibukan kita. Tak heran jika kemampuan ChatGPT ini kerap dipakai banyak orang, terutama Gen Z (kelahiran 1997 ke atas), untuk “curhat” dan menjadikannya sebagai “penasihat hidup” untuk mengambil keputusan, sebagaimana diungkapkan CEO OpenAI Sam Altman.
Bagaimana ChatGPT Bisa Memahami Kita?
Kemampuan ChatGPT yang bisa memahami diri kita itu pada dasarnya bukan datang begitu saja. Akan tetapi, pengguna sendirilah yang secara sadar atau tidak sadar memberikan informasi diri untuk dipelajari oleh ChatGPT.
ChatGPT memiliki memori yang dapat menyimpan percakapan dengan pengguna yang telah dibuat sebelumnya. Misalnya, pengguna sebelumnya pernah berinteraksi dengan ChatGPT untuk melakukan beberapa tugas terkait pelajaran di sekolah. Interaksi atau obrolan itu akan disimpan oleh ChatGPT.
Setelah disimpan, memori percakapan itu dapat digunakan ChatGPT sebagai referensi untuk mengenali konteks pengguna sehingga memberikan jawaban yang sesuai. Dengan adanya referensi itu, ChatGPT dapat seolah memahami diri kita, tanpa harus dijelaskan sebelumnya. ChatGPT bakal menyajikan jawaban yang disesuaikan dengan informasi pengguna, yang didapat dari memori percakapan.
ChatGPT Bisa Memberi Jawaban Personal
Misalnya, pengguna pernah berinteraksi dengan ChatGPT dan secara tidak langsung menjelaskan dirinya adalah seorang pelajar. Lalu, ketika di kesempatan lain bertanya soal olahraga yang cocok, ChatGPT bakal menjelaskan olahraga yang cocok buat pelajar.
Untuk melihat sejauh mana ChatGPT mempelajari percakapan, pengguna bisa melakukan pengujian sederhana. Pengguna yang telah lama mengobrol dengan ChatGPT bisa bertanya dengan memasukkan prompt seperti ini:
“Apa yang kamu ketahui tentang saya?”
Dari prompt tersebut, kita bisa melihat beberapa informasi diri yang disimpan dalam memori ChatGPT dari percakapan sebelumnya. Beberapa informasi diri itu bisa meliputi pekerjaan, minat, pendidikan, hingga jadwal aktivitas sehari-hari. Memori percakapan itulah yang dipakai ChatGPT untuk belajar dan dipakai di kemudian waktu dalam menjawab pertanyaan kita.
Tren “What You Know of Me ChatGPT” di Media Sosial
Kemampuan ChatGPT dalam memahami kita dari riwayat percakapan yang dibuat sebelumnya ini juga sempat ramai dalam tren “What You Know of Me ChatGPT” yang banyak diunggah pengguna lewat Story Instagram.
Di tren tersebut, pengguna mengunggah gambar buatan ChatGPT yang mendeskripsikan diri atau karakter mereka. Tak sedikit pengguna yang merasa jika gambar buatan ChatGPT sangat merepresentasikan diri mereka.
Keberadaan fitur memori percakapan dan penggunaannya sebagai referensi di ChatGPT memang cukup berguna. Sebab, obrolan dengan ChatGPT bisa menjadi lebih terfokus dan kontekstual sesuai informasi sebelumnya, tanpa perlu diulang dari awal.
Penulis: Bagus Nayottama