Peringatan Cuaca Panas di Medan dan Wilayah Sumatra: Suhu Bisa Capai 35 Derajat Celsius

Cuaca Ekstrem di Pekanbaru: Suhu Capai 36°C, Warga Terpaksa Lindungi Diri

PEKANBARU – Suhu udara di Kota Pekanbaru kembali menunjukkan angka ekstrem. Dalam beberapa hari terakhir, termometer menunjukkan suhu mencapai 36 derajat Celcius, tepatnya 35,4°C, terutama pada siang hari.

Baca Juga:Usung Wastra Aksara Batik Cap Lampung, Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Raih Pendanaan P2MW


Warga Mulai Kurangi Aktivitas Luar Ruangan

Kondisi cuaca panas menyengat ini membuat banyak warga enggan beraktivitas di luar ruangan. Mereka yang terpaksa keluar rumah pun memilih menggunakan payung, topi, hingga jaket pelindung panas.

Panas paling terasa terjadi sekitar pukul 13.00 hingga 16.00 WIB, ketika suhu mencapai puncaknya. Situasi ini berdampak pada orang tua yang sedang menunggu anak-anak mereka menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di berbagai sekolah di Pekanbaru.


Cerita Warga: AC Menyala Terus, Anak-anak Mulai Flu

Seorang warga Bukit Raya, Irma Suryani (48), mengungkapkan bahwa ia kini selalu menggunakan payung saat ke pasar atau menjemput anak sekolah. Tak hanya itu, di rumah pun ia mengandalkan pendingin ruangan untuk menjaga kenyamanan keluarganya.

“Panas Pekanbaru akhir-akhir ini memang luar biasa. Bahkan aroma asap mulai terasa dan anak-anak jadi mudah flu,” ujarnya.
“Kalau keluar rumah pasti bawa payung, apalagi pas jemput anak pulang sekolah.”


BMKG: Pekanbaru dan Riau Masuki Musim Kemarau

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sultan Syarif Kasim Pekanbaru menyampaikan bahwa wilayah Riau saat ini telah memasuki musim kemarau, yang diprediksi berlangsung selama 3 hingga 4 bulan.

Prakirawan cuaca Bibin Sulianto menjelaskan bahwa suhu maksimum saat ini berkisar antara 34°C hingga 35°C di sebagian besar wilayah Riau.

“Puncak kemarau diperkirakan terjadi pada Juni dan Juli 2025. Ini menyebabkan suhu di siang hari terasa sangat menyengat,” jelasnya.


Waspada Dampak Panas Ekstrem: Dehidrasi hingga Gangguan Pernapasan

Cuaca panas ekstrem tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga berpotensi memicu gangguan kesehatan seperti dehidrasi, iritasi kulit, dan gangguan pernapasan akibat udara kering serta partikel debu dan asap.

Baca Juga:Routing dalam Jaringan: Kunci Utama Kinerja Internet Anda

Masyarakat dihimbau untuk:

  • Menghindari paparan langsung sinar matahari, terutama pada pukul 11.00–15.00 WIB.
  • Menggunakan pelindung seperti topi, masker, dan payung.
  • Minum air putih lebih banyak untuk menghindari dehidrasi.
  • Memastikan ventilasi rumah baik dan memakai pendingin udara jika tersedia.

Penulis: Tri Jumiati

More From Author

Lowongan Magang Jasa Raharja 2025: Kesempatan Emas bagi Putra-Putri Daerah dan Lulusan SMA

Lowongan Magang Jasa Raharja 2025: Kesempatan Emas bagi Putra-Putri Daerah dan Lulusan SMA

One Piece Episode 1137 Ditunda: Akhir Kisah Tragis Kuma, Egghead Arc Memasuki Titik Panas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories