Suhu Dingin di Kawasan Dieng Menyebabkan Fenomena Embun Upas
Banjarnegara – Udara dingin (Mbediding) kembali terasa di sejumlah daerah pegunungan dan dataran tinggi di Jawa Tengah. Salah satu fenomena menarik yang kembali muncul adalah Embun Upas, atau embun beku, yang terjadi di kawasan Dieng. Fenomena ini terjadi karena suhu udara yang menurun drastis, bahkan mencapai titik beku di beberapa tempat.
Baca juga: Bupati Sidrap Dorong Konektivitas Desa dan Pasar Lewat Program Koperasi Desa Merah Putih
Suhu Dingin Menyebabkan Embun Beku di Dieng
Di beberapa kawasan pegunungan dan dataran tinggi Jawa Tengah, seperti Gunung Slamet, Ungaran, Merbabu-Merapi, dan Dieng, suhu udara turun hingga di bawah 14 derajat Celsius. Hal ini menyebabkan rasa dingin yang menusuk tulang dan memicu munculnya embun beku atau salju di pagi hari.
Khususnya di kawasan Dieng, tepatnya di Banjarnegara dan Wonosobo, suhu udara dapat mencapai minus 3 derajat Celsius, yang memicu fenomena Embun Upas. Kejadian ini terjadi pada malam 10-11 Juli lalu dan kembali menjadi tontonan menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut.
Pengalaman Wisatawan Menyaksikan Fenomena Embun Upas
Handoko, seorang wisatawan berusia 40 tahun, mengungkapkan pengalamannya melihat fenomena ini. “Tadi malam cuaca cerah, namun udara terasa sangat dingin memasuki dini hari, bahkan sejumlah lokasi muncul salju seperti berada di negara Eropa,” ujar Handoko, Minggu, 20 Juli 2025.
Kiki, 50, seorang wisatawan dari Jakarta, juga mengungkapkan ketertarikannya. “Meskipun udara sangat dingin, saya tidak ingin melewatkan fenomena langka ini. Sabtu kemarin, saya melihat fenomena salju ini dan sangat berkesan,” ujarnya.
Fenomena Tahunan yang Menarik Wisatawan
Kepala UPT Dieng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara, Sri Utami, menjelaskan bahwa fenomena Embun Upas di kawasan Pegunungan Dieng memang terjadi setiap tahun, terutama pada bulan Juli hingga Agustus, saat suhu udara di bawah 3 derajat Celsius. “Fenomena ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Dieng,” tambah Sri Utami.
Embun Upas yang mulai muncul pada dini hari hingga pagi hari dapat ditemukan di beberapa lokasi, seperti di dekat Candi Setyaki, yang cukup tebal, serta di Candi Arjuna, yang meskipun tipis, tetap menarik perhatian wisatawan.
Tips untuk Wisatawan yang Ingin Menyaksikan Embun Upas
Sri Utami juga mengingatkan wisatawan untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum menyaksikan fenomena ini. “Kami menyarankan bagi wisatawan yang ingin melihat embun beku untuk mengenakan jaket tebal dan sarung tangan, karena suhu yang sangat dingin,” tambahnya.
Baca juga: Bagaimana Routing Membantu Meningkatkan Koneksi Internet Anda
Penyebab Fenomena Embun Upas di Dieng
Menurut Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo, suhu udara minimum di sekitar Dieng berkisar antara 2-6 derajat Celsius. Fenomena embun beku ini terjadi akibat penurunan suhu yang cukup signifikan, terutama saat musim kemarau. “Selama musim kemarau, suhu bisa turun hingga 2-4 derajat Celsius, berdasarkan pemantauan BMKG Semarang,” ungkapnya.
Penulis: Kayla Maharani