Insiden kebakaran yang menimpa Kapal Motor (KM) Barcelona 5 di perairan Pulau Talise, Minahasa Utara, mendapat respons cepat dari pemerintah. Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut langsung mengambil langkah darurat dan terkoordinasi untuk menangani peristiwa tersebut.
Baca juga: 6 Tanda Situs Web Penipuan yang Harus Anda Waspadai
Bagaimana Kronologi Awal Kebakaran Kapal KM Barcelona 5?
Kebakaran dilaporkan terjadi sekitar pukul 14.00 WITA ketika KM Barcelona 5 sedang dalam perjalanan dari Lirung menuju Manado. Lokasi kejadian terpantau berada pada koordinat 01°48.510’N / 125°00.701’E, tepat di sebelah timur Pulau Talise, Sulawesi Utara.
Kondisi ini memicu respons cepat dari otoritas pelabuhan dan lembaga terkait, mengingat potensi jumlah penumpang yang cukup banyak di atas kapal saat insiden terjadi.
Instansi Apa Saja yang Terlibat dalam Penanganan Darurat?
Setelah laporan diterima, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Manado segera melakukan koordinasi intensif dengan sejumlah pihak, termasuk:
- KSOP Kelas I Bitung
- Basarnas Kota Manado
- PLP Bitung (Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai)
- Bakamla Bitung (Badan Keamanan Laut)
- Kantor Kesehatan Pelabuhan Manado
- PT Surya Pacific Indonesia selaku pemilik kapal
Menurut Dirjen Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, pihaknya telah mendirikan posko darurat untuk memantau langsung jalannya evakuasi dan penanganan di lapangan.
Kapal dan Tim Apa Saja yang Dikerahkan ke Lokasi?
Untuk mendukung proses penyelamatan, berbagai armada dan sumber daya telah dikirim ke lokasi kejadian, antara lain:
- KN Bima Sena milik Basarnas
- KN 331 dari PLP Bitung
- KN Gajah Laut milik Bakamla
- KM Barcelona 3 dan KM Venetian dari PT Surya Pacific Indonesia
- KM Chantika 9F dari PT Pelayaran Darma Indah
Kehadiran berbagai kapal ini bertujuan untuk mempercepat proses evakuasi dan membantu mengevakuasi penumpang ke lokasi yang lebih aman, termasuk Pelabuhan Likupang dan pulau-pulau terdekat.
Bagaimana Proses Evakuasi dan Penanganan Korban?
Sejumlah penumpang telah berhasil dievakuasi ke daratan. Namun, data lengkap mengenai jumlah penumpang, korban tewas, maupun korban luka masih terus diverifikasi oleh tim di lapangan.
Menurut Masyhud, keselamatan penumpang menjadi prioritas utama. Semua pihak yang terlibat di lokasi terus bekerja keras untuk memastikan tidak ada penumpang yang terlewat dan semua mendapat penanganan medis jika diperlukan.
Baca juga: Vivi Restu Anggraini, Muslimah Inspiratif dan Berprestasi Universitas Teknokrat Indonesia
Apa Langkah Selanjutnya dari Kementerian Perhubungan?
Kemenhub menyatakan bahwa mereka akan terus memantau kondisi di lapangan, serta memastikan seluruh proses penanganan dan evakuasi dijalankan sesuai dengan protokol keselamatan pelayaran yang berlaku.
“Prioritas utama kami adalah keselamatan penumpang. Seluruh pihak terkait di lapangan saat ini tengah bekerja keras untuk memastikan semua penumpang dapat dievakuasi dengan selamat dan diberikan penanganan yang dibutuhkan,” jelas Muhammad Masyhud.
Penulis: Kinar Al-khalefi