Mengenal Project Kuiper Amazon: Pesaing Baru Starlink untuk Internet Satelit

Mengenal Project Kuiper Amazon: Pesaing Baru Starlink untuk Internet Satelit

Amazon, perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat, tengah mengembangkan Project Kuiper, sebuah layanan internet satelit orbit rendah (LEO) yang dirancang untuk bersaing langsung dengan Starlink milik SpaceX. Melalui Project Kuiper, Amazon bertujuan untuk menyediakan akses internet cepat di seluruh dunia, termasuk di daerah-daerah yang sulit dijangkau jaringan tradisional.

baca juga : Teknologi Wireless yang Membuat Hidup Lebih Mudah dan Praktis

1. Apa Itu Project Kuiper?

Project Kuiper adalah proyek ambisius Amazon untuk membangun jaringan internet satelit yang dapat menawarkan koneksi broadband berkecepatan tinggi ke wilayah terpencil yang selama ini sulit dijangkau dengan infrastruktur kabel. Dengan rencana untuk meluncurkan 3.236 satelit hingga tahun 2029, Project Kuiper bertujuan untuk memperluas ekosistem digital Amazon secara global.

2. Cara Kerja Project Kuiper

Project Kuiper bekerja dengan menggunakan konstelasi satelit orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO) untuk mengirimkan sinyal internet ke pengguna di Bumi. Dengan sistem komunikasi yang terdiri dari ribuan satelit, Amazon berencana untuk menyediakan koneksi internet dengan latensi rendah dan kecepatan tinggi, yang ideal untuk aktivitas seperti video call, streaming HD, dan gaming online.

2.1 Satelit di Orbit Rendah

Project Kuiper berencana untuk mengoperasikan sekitar 3.236 satelit yang mengorbit di ketinggian 590 hingga 630 kilometer dari Bumi, sedikit lebih tinggi dari orbit yang digunakan oleh Starlink. Satelit-satelit ini akan menjadi perantara antara pengguna di Bumi dan pusat data internet global, memungkinkan koneksi yang cepat dan responsif.

2.2 Infrastruktur Darat yang Mendukung

Sinyal dari pengguna akan dikirim ke satelit Kuiper, yang kemudian akan diteruskan ke stasiun pemancar-penerima di Bumi yang terhubung ke jaringan internet global melalui fiber optik dan infrastruktur cloud milik Amazon. Infrastruktur ini tersebar di berbagai belahan dunia untuk memastikan koneksi yang stabil bahkan di wilayah yang tidak terjangkau jaringan kabel konvensional.

2.3 Terminal Pengguna yang Fleksibel

Untuk mengakses layanan ini, pengguna perlu menggunakan customer terminal, yaitu perangkat kecil seperti antena datar yang mudah dipasang di rumah atau kendaraan. Amazon menyediakan tiga jenis terminal dengan berbagai pilihan kecepatan, mulai dari model ultra-ringkas (100 Mbps), model standar (400 Mbps), hingga model premium untuk bisnis (1 Gbps).

3. Produksi dan Peluncuran Satelit Project Kuiper

Amazon telah bekerja sama dengan berbagai penyedia roket ternama seperti ULA, Arianespace, Blue Origin, dan SpaceX untuk meluncurkan satelit-satelit Project Kuiper. Proses peluncuran satelit dilakukan secara bertahap, dengan lebih dari 1.600 satelit diharapkan akan diluncurkan pada pertengahan 2026, sebagai bagian dari persyaratan lisensi dari Federal Communications Commission (FCC) AS.

Untuk mendukung peluncuran satelit masif ini, Amazon juga membangun fasilitas manufaktur di Kirkland, Washington, yang mampu memproduksi hingga lima satelit per hari. Proyek ini diperkirakan akan menjadi salah satu inisiatif satelit terbesar di dunia secara komersial.

4. Dampak Project Kuiper bagi Pengguna Internet

Dengan hadirnya Project Kuiper, Amazon berupaya untuk menyediakan solusi internet berkecepatan tinggi yang dapat diakses oleh lebih banyak orang, terutama di daerah-daerah yang selama ini terisolasi dari koneksi internet berkualitas. Dengan teknologi satelit ini, Amazon ingin memastikan bahwa lebih banyak orang dapat menikmati akses internet cepat dan stabil, membuka peluang untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, dan hiburan di wilayah yang sebelumnya terbatas.

baca juga : Hadiri Penutupan Bandar Lampung Expo 2025, Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Nasrullah Yusuf Apresiasi Kreativitas dan Kolaborasi


Tags: Project Kuiper, Amazon, Starlink, satelit, internet satelit, LEO, broadband, teknologi, SpaceX, jaringan global, koneksi cepat, teknologi satelit, konektivitas

Penulis: Bagus Nayottama

More From Author

Catatan Pergerakan Harga Emas Sejak Awal Juli 2025: Naik 1,64%

Catatan Pergerakan Harga Emas Sejak Awal Juli 2025: Naik 1,64%

Membawa AI ke dalam kelas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories