Pengenalan Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025
Pemerintah Indonesia telah resmi menetapkan Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 sebagai panduan kurikulum pendidikan yang akan berlaku mulai tahun ajaran 2025/2026. Peraturan ini merupakan penyempurnaan dari Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 dan bertujuan untuk menyesuaikan sistem pembelajaran dengan tantangan abad ke-21. Berikut adalah enam poin penting yang perlu Anda ketahui terkait perubahan dalam kurikulum ini.
Baca Juga : Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Contohnya
1. Tidak Ada Perubahan Kurikulum Secara Fundamental
Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 tidak memperkenalkan kurikulum baru, tetapi tetap menggunakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka yang telah diterapkan sebelumnya. Penyesuaian dilakukan pada pendalaman materi agar pembelajaran menjadi lebih bermakna dan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
2. Perubahan dalam Struktur dan Bentuk Kokurikuler
Salah satu perubahan signifikan adalah penyederhanaan struktur kegiatan kokurikuler yang lebih fleksibel. Ini dilakukan agar lebih sesuai dengan muatan lokal dan kebutuhan siswa. Tujuan utama perubahan ini adalah untuk meningkatkan efisiensi waktu serta pelaksanaan program penguatan karakter bagi peserta didik.
3. Fleksibilitas Pembelajaran Tetap Dijaga
Sekolah masih diberikan kewenangan untuk menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai kebutuhan. Fleksibilitas ini mencakup berbagai aspek, seperti jam pelajaran, metode pengajaran, dan pemilihan konten ajar yang lebih relevan dengan perkembangan peserta didik.
4. Pengenalan Mata Pelajaran Koding dan Kecerdasan Buatan (AI)
Mulai tahun ajaran 2025/2026, mata pelajaran pilihan seperti koding dan kecerdasan buatan (AI) akan diperkenalkan di sekolah. Penerapan materi ini akan dilakukan secara bertahap di kelas 5 SD, kelas 7 SMP, dan kelas 10 SMA/SMK, sebagai upaya untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan dunia digital.
5. Perubahan Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila kini mengalami perubahan pada standar kompetensi lulusan, yang sekarang lebih berbasis pada tahapan perkembangan dan capaian belajar peserta didik. Hal ini bertujuan untuk lebih mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
6. Pramuka Menjadi Ekstrakurikuler Wajib
Sebagai bagian dari penguatan karakter dan nilai-nilai kebangsaan, kegiatan pramuka kini menjadi ekstrakurikuler wajib di setiap sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kepemimpinan dan kedisiplinan di kalangan siswa.
Baca Juga : Rahasia Software Produktif: Tingkatkan Kinerja Tim Anda 10x Lipat!
Penyesuaian Kurikulum untuk Menghadapi Tantangan Pendidikan
Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 memberikan penyesuaian yang penting dalam menghadapi dinamika dan tantangan pendidikan di Indonesia. Aturan ini memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih relevan dengan perkembangan zaman.
Penulis : Tamtia Gusti Riana