Kisah Pilu Pangeran Al-Waleed bin Khaled Al-Saud
Pangeran Al-Waleed bin Khaled Al-Saud, dikenal sebagai “Sleeping Prince”, merupakan salah satu anggota keluarga kerajaan Arab Saudi yang mengalami koma selama lebih dari dua dekade akibat kecelakaan tragis. Perjalanan hidupnya penuh haru, doa, dan keteguhan keluarga yang setia mendampingi hingga akhir hayatnya.
Baca juga : Pedagang Pujasera Stadion Jombang Tuntut Kompensasi atas Penutupan Lapak Saat Konser Dewa 19
Kronologi Kecelakaan yang Mengubah Hidup Sang Pangeran
Saat insiden terjadi, Pangeran Al-Waleed sedang menempuh pendidikan militer di Inggris. Dalam sebuah wawancara tahun 2017 di acara Al-Ma’azzeb, ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal, menceritakan bahwa ia sempat merasa firasat buruk sebelum kecelakaan itu terjadi. Ia bahkan melarang putranya keluar rumah. Namun, Pangeran Al-Waleed tetap pergi bersama dua temannya.
Beberapa saat kemudian, kecelakaan pun terjadi. Saat itu, Pangeran Khaled tengah makan malam bersama diplomat Arab Saudi, Abdullah bin Yahya Al-Muallami. Setelah mobil terbalik, Pangeran Al-Waleed sempat sadar dan bertanya tentang kondisi temannya. Namun, tak lama setelah itu, ia mengalami pendarahan otak yang menyebabkan koma.
Kondisi Kritis dan Harapan Tipis dari Tim Medis
Pasca operasi darurat, dokter memvonis Pangeran Al-Waleed dalam kondisi kritis. Mereka bahkan memperkirakan tubuhnya tidak akan bertahan lebih dari satu minggu. Namun, ayahnya tetap memilih mempertahankan hidup putranya, meyakini bahwa keputusan hidup dan mati sepenuhnya adalah kuasa Tuhan.
“Jika Tuhan menghendakinya meninggal, maka hal itu akan terjadi tanpa campur tangan saya atau siapa pun,” ujar Pangeran Khaled dengan penuh keyakinan.
Tanda-Tanda Kehidupan yang Muncul Setelah Bertahun-Tahun
Setelah 18 bulan dirawat intensif, Pangeran Al-Waleed mulai menunjukkan perkembangan mengejutkan: ia mulai bernapas tanpa bantuan alat medis selama tiga bulan berturut-turut. Ia juga merespons sentuhan dan suara orang-orang terdekatnya, seperti perawat, dokter, dan keluarga.
Pangeran kemudian dipindahkan dari rumah sakit ke kediaman keluarga pada tahun 2016 untuk menjalani perawatan lanjutan. Tim dokter dari Amerika Serikat dan Spanyol sempat didatangkan pada 2017 untuk melakukan evaluasi ulang.
Dukungan Keluarga Kerajaan yang Tak Pernah Padam
Sepanjang masa koma, Pangeran Al-Waleed mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Pada tahun 2021, bibinya, Putri Rima binti Talal, membagikan video kondisi keponakannya di media sosial, disertai doa agar ia segera pulih.
Video tersebut memperlihatkan Pangeran Al-Waleed terhubung ke mesin pendukung kehidupan dan diselimuti bendera Arab Saudi dengan tulisan “Negara Kami Ada di Hati Kami”.
Harapan dan Keteguhan Sang Ayah hingga Akhir
Meski banyak yang menyarankan untuk menghentikan perawatan, Pangeran Khaled tetap teguh. “Jika Tuhan ingin mengambilnya, maka itu akan terjadi tanpa saya harus memutuskan,” tegasnya dalam wawancara.
Adik Pangeran Khaled, Putri Noura binti Talal, juga pernah mengunggah momen saat Pangeran Al-Waleed tampak menggerakkan jarinya. Ia menulis, “Segala puji bagi Allah yang menghidupkan siapa yang Dia kehendaki.”
Akhir Perjalanan Sang Sleeping Prince
Setelah lebih dari 20 tahun berjuang dalam kondisi koma, Pangeran Al-Waleed bin Khaled Al-Saud akhirnya menghembuskan napas terakhirnya. Meski tidak pernah sadar sepenuhnya, kisah hidupnya telah menginspirasi banyak orang tentang cinta, pengharapan, dan kekuatan doa keluarga.
Penulis : Dina eka anggraini