Dalam persaingan ketat pengembangan kecerdasan buatan (AI) global, nama Ruoming Pang muncul sebagai sosok yang sangat berpengaruh. Ia merupakan otak di balik teknologi Apple Intelligence dan Siri generasi terbaru. Namun kini, Pang resmi direkrut oleh Meta dengan tawaran fantastis senilai Rp 3,2 triliun.
Siapa Ruoming Pang?
Ruoming Pang sebelumnya menjabat sebagai Head of Foundation Models di Apple. Ia memimpin pengembangan model AI berskala besar yang menjadi fondasi untuk fitur-fitur seperti Siri dan Apple Intelligence yang diperkenalkan di WWDC 2025.
baca juga : 10 Tools untuk Mempermudah Proses Analisis Sistem dalam Proyekmu
Sebelum bergabung dengan Apple pada 2021, Pang menghabiskan 15 tahun kariernya di Google sebagai Principal Engineer. Ia bertanggung jawab atas sistem perangkat lunak inti, proyek machine learning, serta platform teknis berskala global di Alphabet.
Pendidikan dan Reputasi Pang
Meski dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, reputasi Ruoming Pang di kalangan ilmuwan dan insinyur AI sangat dihormati. Ia meraih gelar master di bidang ilmu komputer dari University of Southern California, lalu melanjutkan studi doktoralnya (Ph.D.) di bidang machine learning di Princeton University.
Meta Siapkan Superintelligence Labs
Langkah Meta merekrut Pang merupakan bagian dari strategi besar mereka dalam membangun divisi baru bernama Meta Superintelligence Labs (MSL). Divisi ini menjadi pusat inovasi AI masa depan yang dipimpin langsung oleh CEO Mark Zuckerberg.
Dalam memo internalnya, Zuckerberg menekankan pentingnya era AI superintelligence, dan komitmen penuh Meta untuk menjadi pemimpin di bidang ini.
“Saya berkomitmen penuh untuk melakukan apa pun agar Meta memimpin di era superintelligence.”
— Mark Zuckerberg
Bergabung dengan Para Tokoh AI Terkenal
Ruoming Pang bukan satu-satunya tokoh besar yang direkrut Meta. Ia akan bekerja bersama:
- Alexandr Wang, pendiri Scale AI yang kini menjabat sebagai Chief AI Officer Meta
- Nat Friedman, mantan CEO GitHub, yang mengawasi pengembangan produk dan riset AI
Sejak awal 2025, Meta memang aktif “membajak” talenta terbaik AI dari perusahaan-perusahaan raksasa seperti OpenAI, Google DeepMind, hingga Apple sendiri. Namun akuisisi Pang dianggap sebagai pukulan strategis yang besar, mengingat posisi pentingnya dalam proyek rahasia Apple.
baca juga : Universitas Teknokrat Indonesia: Mahathir Muhammad Lepas Atlet Karate Lampung Menuju SEA Games 2025
Tags: teknologi, AI, artificial intelligence, Apple, Meta, Mark Zuckerberg, Siri, Apple Intelligence, machine learning, software engineer, superintelligence, Meta Labs, berita teknologi, startup, foundation model
Ditulis oleh: Bagus Nayottama