Jenazah Hendrik Lo, ayah dari artis Sarwendah, saat ini disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara. Suasana duka masih menyelimuti, dengan kehadiran keluarga dan kerabat yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir.
Prosesi Kremasi Dipilih Berdasarkan Fengshui
Sarwendah menjelaskan bahwa pemilihan tanggal kremasi sang ayah dilakukan dengan memperhatikan perhitungan fengshui. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menghormati tradisi keluarga yang kuat memegang budaya Tionghoa.
“Papi aku kan Chinese banget, jadi semua dipilih berdasarkan fengshui. Makanya kremasi dijadwalkan tanggal 23,” ujar Sarwendah saat ditemui di rumah duka.
Adapun prosesi ibadah tutup peti akan dilaksanakan pada Senin (21 Juli 2025), dan prosesi kremasi dilakukan dua hari setelahnya, Rabu (23 Juli 2025).
baca juga:Singapore Night Festival 2025: Perayaan Cahaya dan Budaya di Tengah Kota Singapura
Abu Jenazah Akan Dilarung di Laut Sesuai Permintaan Keluarga
Sarwendah juga mengungkapkan rencana pelarungan abu jenazah ayahnya ke laut, sebagai bagian dari penghormatan terakhir yang sarat makna pribadi dan kenangan keluarga.
“Nenek biasa ulang tahun di kapal, jadi nanti sekalian kremasi dan larung abunya lewat laut. Karena Yeye (ayah) suka kumpul-kumpul,” tutur Sarwendah.
Ia juga menyampaikan bahwa tempat abu jenazah sudah disiapkan khusus, bahkan berkapasitas ganda, karena sang nenek juga menginginkan abunya dilarung bersama sang suami kelak. Ini dilakukan sebagai bentuk kesatuan dan keinginan untuk tetap bersama meski telah tiada.
Jas Terakhir Sang Ayah Sudah Disiapkan Sebelum Wafat
Dalam momen yang penuh haru, Sarwendah membagikan cerita menyentuh soal jas terakhir yang dikenakan sang ayah. Menurutnya, jas tersebut telah dipersiapkan jauh hari oleh Hendrik Lo, untuk digunakan pada hari ulang tahunnya yang rencananya akan dirayakan pada 18 Agustus mendatang.
“Yeye memang suka banget kumpul sama teman-temannya. Jadi dia udah pesan jas buat ultahnya nanti bulan Agustus. Ternyata jadi baju terakhir,” ucapnya penuh emosional.
baca juga:Tutorial Mikrotik Paling Dicari: Yuk Belajar Gratis!
Profil Singkat Mendiang Hendrik Lo
Hendrik Lo meninggal dunia di usia 63 tahun setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena komplikasi penyakit. Ia meninggalkan seorang istri, Rospita Tjoa, dan tiga orang anak, termasuk Sarwendah.
Kepergian Hendrik menyisakan duka mendalam bagi keluarga, namun juga menghadirkan momen reflektif tentang ikatan keluarga, tradisi, dan cinta yang abadi bahkan hingga setelah kematian.
penulis: Dena Triana