Insiden kebakaran kapal KM Barcelona V di perairan Pulau Talise, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, menyisakan duka mendalam. Hingga saat ini, jumlah korban jiwa bertambah menjadi lima orang, salah satunya adalah seorang ibu hamil dengan kondisi kehamilan hampir cukup bulan.
Baca juga: HUT Ke-80 RI Tak Digelar di IKN, Jokowi Berikan Penjelasan
Siapa Saja Korban yang Telah Teridentifikasi?
Dari kelima korban meninggal, tiga orang telah berhasil diidentifikasi oleh tim penyelamat dan pihak berwenang, yaitu:
- Hugu Majuntu, penderita epilepsi dan pasca-stroke
- Betrivia Malimbulun, perempuan hamil 37–38 minggu dengan komplikasi kehamilan
- Daniel Lena, meninggal akibat serangan jantung (inferior STEMI)
Sementara itu, dua korban lainnya masih belum berhasil diidentifikasi dan proses pencocokan identitas masih berlangsung.
Di Mana Korban Luka Dirawat?
Para korban yang mengalami luka dalam insiden ini langsung dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan. Beberapa rumah sakit yang menangani korban antara lain:
- RSUD Walanda Maramis
- RSUP Prof. Kandou Malalayang
- RSUD ODSK
- Puskesmas Mubune di Kecamatan Likupang
Selain itu, beberapa korban berasal dari berbagai wilayah seperti Lirung, Beo, Kabaruan, Melonguane, dan daerah sekitarnya.
Bagaimana Tanggapan dan Tindakan Bakamla?
Kepala Zona Bakamla Tengah, Laksamana Pertama Bakamla Teguh Prasetya, menyampaikan bahwa pihaknya terus siaga dan aktif terlibat dalam proses evakuasi serta pencarian korban.
“Lima orang dilaporkan meninggal dunia, dua di antaranya belum teridentifikasi,” ujar Teguh dalam keterangan resminya.
Dia menambahkan bahwa Bakamla akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kelancaran proses penanganan darurat serta mendukung evakuasi secara menyeluruh.
Apa Langkah Selanjutnya dalam Penanganan Insiden Ini?
Beberapa hal yang akan dilakukan sebagai tindak lanjut insiden kapal KM Barcelona:
- Pencarian dan identifikasi lanjutan terhadap korban yang belum diketahui identitasnya
- Koordinasi lintas instansi dalam evakuasi dan penanganan korban
- Peningkatan kesiagaan dan patroli laut, khususnya di wilayah perairan yang rawan kecelakaan
- Pemantauan terhadap korban selamat, termasuk pendampingan medis dan psikologis
Penulis: Kinar Al-khalefi