Seorang bocah asal Pekalongan, Jawa Tengah, bernama Rafa (11 tahun) meninggal dunia setelah mengalami koma selama satu bulan usai digigit ular weling di rumahnya. Kisah tragis ini mencuat ke publik dan menimbulkan keprihatinan luas.
baca juga: Cara Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Semifinal Piala AFF U-23
Kronologi Awal: Digigit Saat Tidur, Langsung Dilarikan ke RSUD Kajen
Peristiwa bermula pada Senin, 16 Juni 2025 pukul 04.00 WIB, ketika Rafa sedang tertidur. Ibunya melihat seekor ular masuk ke kamar dan menggigit Rafa. Ular yang kemudian diketahui sebagai ular weling, diduga jatuh dari plafon rumah.
Rafa langsung dibawa ke RSUD Kajen, Kabupaten Pekalongan untuk penanganan awal. Di sana, dokter melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium, namun tidak menemukan gejala signifikan dan hanya melihat luka kecil di kaki kanan. Setelah observasi selama dua jam, pihak rumah sakit memperbolehkan Rafa pulang.
Kondisi Memburuk, Kejang di Jalan dan Dilarikan ke RS Swasta
Belum sampai di rumah, Rafa mengalami kejang-kejang. Keluarga segera membawanya ke rumah sakit swasta untuk penanganan lebih lanjut. Kondisinya terus memburuk dan akhirnya dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi, Semarang untuk perawatan intensif di ruang PICU.
Viral di Media Sosial dan Sorotan Publik: Dugaan Salah Diagnosis
Kasus ini menjadi perhatian luas setelah diunggah oleh akun media sosial seperti @pekalonganINFO. Kuasa hukum keluarga, Imam Maliki, menyebut adanya dugaan salah diagnosis dan salah penanganan awal dari pihak RSUD Kajen yang memperparah kondisi Rafa.
Penjelasan RSUD Kajen: Sudah Sesuai Prosedur
Menanggapi kritik publik, pihak RSUD Kajen melalui Kabid Keperawatan, Dwi Harto, menjelaskan bahwa semua prosedur medis telah dijalankan sesuai standar. Mereka juga mengklaim sudah memberikan edukasi kepada keluarga untuk segera kembali ke IGD jika kondisi memburuk.
Meski begitu, Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, menyatakan telah memberikan teguran keras kepada pihak rumah sakit terkait kejadian ini.
Dirawat Sebulan di RS Kariadi, Rafa Akhirnya Meninggal Dunia
Setelah hampir sebulan dirawat intensif sejak 9 Juli 2025 di RSUP Dr. Kariadi, kondisi Rafa tidak menunjukkan perkembangan signifikan. Kepala Humas RS Kariadi, Aditya Kandu Warenda, menyebut bahwa tim medis telah berupaya maksimal, namun kesadaran Rafa terus menurun.
Pada Minggu, 20 Juli 2025 pukul 00.32 WIB, Rafa dinyatakan meninggal dunia. Keluarga telah menerima penjelasan dari tim medis dan kabar duka ini sudah dikonfirmasi secara resmi oleh pihak rumah sakit.
penulis: Dena Triana
