Jakarta, 14 Juli 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi memperkenalkan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai bagian dari strategi nasional untuk memperkuat sistem asesmen pendidikan yang berkeadilan, objektif, dan relevan dengan kebutuhan pembelajaran masa kini.
Peluncuran ini menjadi tonggak penting dalam pembaruan kebijakan pendidikan nasional, menempatkan TKA sebagai alat ukur akademik yang seragam dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan strategis, termasuk peningkatan mutu dan pemerataan kualitas pendidikan.
Baca Juga : Tecno Phantom Ultimate G Fold Concept: Ponsel Lipat Tiga dengan Desain Unik Seperti Huruf G
Sosialisasi Nasional Lewat Webinar: Pemerintah Dorong Pemahaman Bersama
Sebagai tahap awal implementasi, Kemendikdasmen menggelar webinar nasional pada 11 Juli 2025 untuk menyosialisasikan kebijakan ini kepada pemangku kepentingan pendidikan di seluruh Indonesia.
Acara yang diselenggarakan secara daring ini dihadiri oleh ratusan peserta dari dinas pendidikan, kepala sekolah, guru, dan perwakilan lembaga pendidikan lainnya. Tujuan utama webinar adalah membangun pemahaman bersama tentang fungsi, manfaat, dan arah strategis TKA.
Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah menegaskan bahwa asesmen yang transparan dan berbasis data merupakan landasan utama transformasi pendidikan Indonesia di era digital.
TKA Hadir sebagai Asesmen Nasional yang Objektif dan Terstandar
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) menjelaskan bahwa TKA dirancang untuk menjadi pelengkap sistem asesmen pendidikan yang telah ada. TKA tidak menggantikan asesmen internal sekolah, namun menawarkan pendekatan lebih seragam dan terstandarisasi secara nasional.
Paparan utama disampaikan oleh Kepala Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik), yang menjelaskan bahwa TKA akan mengukur capaian akademik siswa di sejumlah mata pelajaran inti dengan prinsip keadilan dan keterukuran.
“TKA hadir untuk memberikan potret capaian belajar siswa yang lebih akurat, merata, dan dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan pendidikan yang berbasis bukti,” ujar Kepala Pusmendik.
TKA Digunakan untuk Seleksi Pendidikan dan Pemetaan Mutu Daerah
TKA memiliki berbagai manfaat dalam sektor pendidikan, mulai dari:
- Seleksi masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi
- Penyetaraan jalur pendidikan formal dan non-formal
- Pemetaan mutu pendidikan antar wilayah
- Evaluasi proses belajar-mengajar di sekolah
Yang menarik, TKA juga akan digunakan sebagai salah satu jalur seleksi masuk perguruan tinggi, khususnya sebagai validator nilai rapor dalam proses Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Hal ini akan memperkuat integritas dan validitas data akademik siswa.
Kolaborasi Lintas Lembaga Jadi Kunci Keberhasilan TKA
Dalam penutupnya, Kepala Pusmendik menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dan Kementerian Agama dalam mendukung implementasi kebijakan ini di lapangan.
Keberhasilan TKA tidak hanya bergantung pada desain kebijakan pusat, tetapi juga pada kesiapan teknis, infrastruktur, dan komitmen kolaboratif antar lembaga pendidikan di berbagai tingkatan.
Baca juga : Stop Buang Uang Iklan, Ini Strategi Digital Terbaik!
Kesimpulan
Melalui peluncuran TKA, pemerintah berharap dapat menciptakan sistem pendidikan nasional yang lebih inklusif, adil, dan adaptif terhadap tantangan global. Dengan pendekatan asesmen yang lebih objektif, TKA diyakini mampu mengurangi kesenjangan mutu pendidikan dan menjadi alat penting untuk membentuk kebijakan yang lebih tepat sasaran.