Bursa Efek Indonesia (BEI) baru-baru ini memberikan perhatian khusus terhadap pinjaman yang diberikan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) kepada anak usahanya, PT Imbang Tata Alam. Pinjaman tersebut berasal dari sebagian dana hasil private placement ENRG yang baru saja digelar.
Baca juga : Ramadhan Sananta Resmi Bergabung dengan DPMM FC: Keputusan Besar Sang Striker Timnas Indonesia
Pinjaman ENRG kepada Imbang Tata Alam: Tanpa Bunga, Tenor Hingga 2030
ENRG menyalurkan pinjaman kepada PT Imbang Tata Alam pada 11 Juli 2025. Pinjaman tersebut memiliki tenor hingga tahun 2030, dengan kondisi menarik yaitu tanpa bunga atau kupon yang dikenakan oleh ENRG. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2030, Imbang Tata Alam hanya diwajibkan untuk mengembalikan pokok pinjaman yang telah diterima.
Namun, BEI mengkhawatirkan potensi gagal bayar dari Imbang Tata Alam, yang dapat menimbulkan dampak pada kelangsungan pembayaran pinjaman.
ENRG Siapkan Skenario Jika Terjadi Gagal Bayar
Terkait kekhawatiran ini, ENRG melalui surat balasannya yang ditandatangani oleh Wakil Direktur Utama Edoardus Ardianto, mengungkapkan bahwa perusahaan telah menyiapkan beberapa skenario apabila Imbang Tata Alam tidak dapat mengembalikan pinjaman pada waktunya. Salah satu opsi yang disiapkan adalah konversi utang menjadi modal atau melakukan restrukturisasi jadwal pembayaran pinjaman.
Sebagai informasi, Imbang Tata Alam sepenuhnya dimiliki dan dioperasikan oleh ENRG, sehingga ENRG memiliki kontrol penuh atas tindakan yang akan diambil dalam kasus gagal bayar.
Informasi Keuangan Imbang Tata Alam: Posisi Aset dan Utang
Dalam surat balasan kepada BEI, ENRG juga menyertakan informasi terkait kondisi keuangan Imbang Tata Alam. Pada akhir 2024, Imbang Tata Alam tercatat memiliki total aset senilai USD 546,46 juta. Namun, perusahaan juga memiliki kewajiban utang yang cukup besar, dengan utang jangka pendek dan panjang kepada pihak ketiga masing-masing sebesar USD 45,61 juta dan USD 152,14 juta.
Imbang Tata Alam mencatatkan pendapatan sebesar USD 122,91 juta dan memperoleh laba bersih sebesar USD 1,52 juta. Angka-angka ini memberikan gambaran mengenai kesehatan finansial anak usaha ENRG, meskipun masih ada kekhawatiran terkait potensi risiko gagal bayar.
Private Placement ENRG dan Alokasi Dana untuk Imbang Tata Alam
Pada bulan Juni 2025, ENRG mengumumkan rencana untuk melakukan private placement dengan melepas 2,48 miliar saham. Dalam pelaksanaannya, sebanyak 1,17 miliar saham berhasil terserap oleh pasar dengan harga Rp 288 per saham. Aksi korporasi ini menghasilkan dana segar sebesar Rp 338,4 miliar.
Sebagian besar dana dari private placement ini, sekitar 70%, dialokasikan untuk mendanai pengembangan PT Imbang Tata Alam, yang mengelola Blok Malaca Strait, salah satu aset minyak terbesar milik ENRG.
Baca juga : Dampak HTTPS terhadap Konversi Pengunjung di Situs Anda
Kesimpulan: Risiko Gagal Bayar dan Rencana Pengelolaan Utang
Meskipun ada kekhawatiran terkait potensi gagal bayar oleh anak usaha ENRG, perusahaan telah menyiapkan skenario konversi utang dan restrukturisasi sebagai langkah antisipatif. Dengan alokasi dana yang tepat, terutama untuk pengembangan Blok Malaca Strait, ENRG berharap dapat memitigasi risiko tersebut dan menjaga keberlanjutan operasionalnya.
Penting untuk terus memantau perkembangan keuangan Imbang Tata Alam dan bagaimana ENRG mengelola risiko-risiko ke depan.
Penulis : helen putri marseal