Bisnis SSIA: Portofolio yang Diversifikasi dan Kinerja Keuangan yang Membaik

Bisnis SSIA: Portofolio yang Diversifikasi dan Kinerja Keuangan yang Membaik

Transaksi Saham SSIA: Prajogo Pangestu dan Grup Djarum Terlibat

Pada Juli 2025, PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) mencatatkan peningkatan perhatian dari investor setelah sahamnya diborong oleh Prajogo Pangestu melalui PT Chandra Asri Pasific Tbk. (TPIA) dan Grup Djarum melalui PT Dwimuria Investama Andalan. Transaksi ini melibatkan 284,85 juta saham SSIA, dengan TPIA kini menguasai 6,05% saham perusahaan.

Baca Juga : PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Catatkan Kinerja Positif di Kuartal I-2025 dan Siapkan Ekspansi Besar

Kinerja Keuangan SSIA: Laporan Kuartal I 2025

Meskipun SSIA mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp21,7 miliar pada kuartal I 2025, kinerja perusahaan mengalami perbaikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi lebih besar. Pendapatan perusahaan turun sedikit dari Rp 1,09 triliun menjadi Rp 1,06 triliun, sementara beban juga meningkat. Namun, SSIA mempertahankan posisi likuiditas yang kuat dengan kas sebesar Rp2,196 miliar dan rasio utang terhadap ekuitas yang rendah, menunjukkan potensi pertumbuhan yang stabil.

Diversifikasi Bisnis SSIA: Properti, Konstruksi, dan Perhotelan

SSIA memiliki portofolio bisnis yang sangat beragam, mencakup sektor properti, konstruksi, dan perhotelan. Beberapa proyek utama SSIA termasuk Suryacipta City of Industry, Subang Smartpolitan, dan beberapa hotel internasional seperti Gran Melia Jakarta dan Melia Bali. Pendapatan dari sektor properti mengalami kenaikan 2,6% pada kuartal I 2025, didorong oleh penjualan lahan yang meningkat 16,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan Suryacipta Swadaya dan Kontrak Baru NRCA

PT Suryacipta Swadaya (SCS), unit bisnis utama SSIA, mencatatkan pertumbuhan 10,5% pada kuartal I 2025, berkat peningkatan penjualan lahan yang signifikan. SCS juga melaporkan penjualan lahan sebesar Rp88 miliar dari 4 hektare lahan, dengan backlog penjualan lahan mencapai Rp325,4 miliar. Selain itu, anak usaha konstruksi SSIA, PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA), mengalami peningkatan pendapatan tahunan sebesar 24,4% dan laba bersih naik 46,1% pada periode yang sama.

Lini Bisnis Perhotelan SSIA: Penurunan Pendapatan dan Keterisian Hotel

Sektor perhotelan SSIA mengalami penurunan pendapatan 57,3% pada kuartal I 2025. Meskipun demikian, rata-rata tarif kamar (ARR) menunjukkan kenaikan di beberapa hotel, seperti Gran Melia Jakarta dan LXR Hotels & Resorts. Tingkat keterisian hotel juga menunjukkan variasi, dengan BATIQA Hotels mencapai 63,5% dan Umana Bali mengalami kenaikan tingkat keterisian menjadi 40,8%.

Baca Juga : Software Wajib Punya untuk Freelancer: Kerja Cerdas, Hasil Dahsyat!

Travelio: Platform Penyewaan Properti dengan Pertumbuhan Signifikan

SSIA juga memiliki Travelio, platform penyewaan properti yang mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan. Pada kuartal I 2025, Travelio melaporkan pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) sekitar 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Platform ini mengelola lebih dari 15.000 unit apartemen di 14 kota utama di Indonesia, dengan target mencapai 17.000 unit pada akhir tahun 2025.

Penulis : Tamtia Gusti Riana

More From Author

Inter Hubungi RB Leipzig soal Xavi Simons Jika Gagal Dapatkan Ademola Lookman

Inter Hubungi RB Leipzig soal Xavi Simons Jika Gagal Dapatkan Ademola Lookman

Lima Tuntutan Driver Ojol dalam Aksi Demo di Jakarta

Lima Tuntutan Driver Ojol dalam Aksi Demo di Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories