Figma Siap Meluncurkan IPO dengan Valuasi Tinggi
Figma, perusahaan perangkat lunak desain berbasis cloud, menargetkan valuasi sebesar $16,4 miliar dalam penawaran umum perdana (IPO) mereka. Perusahaan asal San Francisco ini berencana melantai di Bursa Efek New York (NYSE), yang diperkirakan dapat memberikan dorongan segar bagi pasar IPO yang kembali menggeliat.
Baca Juga : Skor Sementara Filipina vs Brunei Darussalam 1-0: Filipina Unggul Berkat Penalti
Proyeksi Proceeds IPO hingga $1,03 Miliar
Dalam IPO ini, Figma dan beberapa investor berharap untuk meraih hasil hingga $1,03 miliar dengan menjual sekitar 37 juta lembar saham yang diperkirakan dihargai antara $25 hingga $28 per lembar. Ini adalah langkah besar bagi Figma, lebih dari setahun setelah penjualan mereka senilai $20 miliar ke Adobe yang terhambat oleh regulasi di Eropa dan Inggris.
Momen Penting Setelah Penundaan Penjualan ke Adobe
IPO ini akan menjadi tonggak penting bagi Figma, yang telah menunda penjualannya ke Adobe lebih dari setahun yang lalu. Penundaan ini disebabkan oleh tantangan regulasi di Eropa dan Inggris. Rangkaian debut IPO yang sukses dan rally saham baru-baru ini telah memperbaiki prospek pasar IPO, memberi harapan bagi debut Figma.
Sosial Media dan Daya Tarik Bitcoin
Sebagai pemain teknologi besar yang mendukung bitcoin, Figma telah menarik perhatian di media sosial. Perusahaan ini melaporkan telah menginvestasikan sekitar $70 juta di dalam ETF bitcoin Bitwise hingga 31 Maret, dan berencana mengalokasikan tambahan $30 juta ke bitcoin, sesuai dengan pengajuan mereka.
Pendapatan dan Kinerja Figma yang Meningkat
Figma mengalami peningkatan pendapatan sebesar 46% pada tiga bulan pertama tahun 2025, dengan laba bersih yang melonjak tiga kali lipat. Perusahaan ini menyediakan platform desain berbasis cloud yang memungkinkan pengguna untuk bekerja sama dalam membuat dan mengedit aplikasi, situs web, serta antarmuka perangkat lunak.
Tantangan dan Risiko di Pasar Global
Meskipun prospek Figma terlihat cerah, perusahaan ini juga menghadapi tantangan, termasuk potensi ketergantungan pelanggan terhadap alat desain berbasis kecerdasan buatan (AI). Selain itu, kebijakan imigrasi yang lebih ketat dapat mempengaruhi kemampuan Figma untuk merekrut talenta, sementara fluktuasi permintaan internasional bisa mempengaruhi pendapatan mereka.
Fokus pada M&A dan Pengembangan AI
Figma juga mengungkapkan niatnya untuk mengambil langkah besar dalam Merger & Akuisisi (M&A), dengan CEO dan co-founder Dylan Field menyatakan bahwa perusahaan siap membuat keputusan yang mungkin tidak selalu tampak rasional. Fokus utama Figma kini adalah mengembangkan kecerdasan buatan (AI) dalam platform mereka untuk menjaga relevansi dan daya saing.
Baca Juga : Revolusi Software AI: Masa Depan Bisnis Ada di Sini!
Tantangan dan Perhatian Investor
Meski menghadapi berbagai tantangan, investor tetap menaruh perhatian pada perusahaan yang memiliki fundamental kuat dan jalur yang jelas menuju profitabilitas. Figma berharap IPO ini dapat memperkuat posisinya di pasar global, meskipun adanya ketidakpastian perdagangan dan tarif internasional yang dapat memengaruhi permintaan.
Penulis : Tamtia Gusti Riana