IoT dan Keamanan Jaringan: Ancaman atau Peluang?

Teknologi Internet of Things (IoT) kini bukan sekadar jargon futuristik. Kehadirannya telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, dari rumah pintar hingga industri manufaktur. Tapi di balik semua kemudahan yang ditawarkan, ada pertanyaan besar yang perlu dijawab: apakah IoT lebih banyak membawa peluang, atau justru memperbesar risiko keamanan jaringan?

IoT menghubungkan berbagai perangkat fisik ke internet sehingga bisa saling berkomunikasi dan bertukar data secara otomatis. Kulkas pintar, kamera CCTV, jam tangan digital, sampai mesin produksi pabrik—semuanya bisa terhubung. Tapi sayangnya, semakin banyak perangkat yang online, semakin banyak pula celah yang terbuka untuk peretasan. Maka tak heran jika isu keamanan jaringan menjadi sorotan utama dalam perkembangan IoT.

baca juga : Apa Itu Keamanan Perimeter dan Mengapa Penting bagi Infrastruktur TI Anda


Apa Bahaya yang Tersembunyi di Balik Perangkat IoT?

Banyak pengguna IoT hanya menikmati fitur canggihnya tanpa menyadari bahwa perangkat-perangkat itu bisa menjadi pintu masuk bagi pelaku kejahatan siber. Bahkan, beberapa kasus peretasan besar bermula dari perangkat IoT yang tampak sepele, seperti kamera atau printer jaringan.

Beberapa ancaman nyata dari IoT terhadap keamanan jaringan antara lain:

  • Kata sandi default yang tidak diganti
    Banyak perangkat dikirim ke konsumen dengan username dan password bawaan yang mudah ditebak. Jika tidak diganti, perangkat tersebut sangat rentan.
  • Kurangnya enkripsi data
    Beberapa perangkat IoT mengirimkan data tanpa perlindungan enkripsi, yang bisa dengan mudah disadap oleh pihak tak bertanggung jawab.
  • Minimnya pembaruan keamanan (firmware update)
    Tak semua produsen rutin menyediakan pembaruan untuk menutup celah keamanan. Ini menjadikan perangkat lama sebagai target empuk.
  • Terlalu banyak titik akses
    Dalam satu rumah atau kantor, bisa saja ada belasan perangkat IoT yang terkoneksi. Masing-masing adalah celah yang bisa dimanfaatkan jika tak dijaga dengan baik.

Apakah IoT Bisa Menjadi Solusi Bagi Keamanan Itu Sendiri?

Menariknya, meskipun IoT dapat menimbulkan ancaman, teknologi ini juga bisa menjadi solusi untuk meningkatkan keamanan, terutama jika dimanfaatkan dengan benar dan aman.

Contoh-contoh pemanfaatan IoT yang meningkatkan keamanan:

  • Pemantauan jarak jauh
    Kamera dan sensor IoT memungkinkan pengguna memantau situasi di rumah atau kantor dari mana saja, kapan saja.
  • Sistem alarm pintar
    Detektor asap, pintu otomatis, atau sensor gerak yang terhubung dapat memberi peringatan dini jika ada ancaman fisik.
  • Manajemen akses digital
    Perangkat IoT seperti smart lock memudahkan pengguna mengatur siapa saja yang boleh masuk ke suatu area, dan kapan.

Jadi, sebenarnya IoT bisa menjadi pendukung sistem keamanan yang lebih canggih—selama sistemnya dikelola dengan benar.


Bagaimana Cara Mengamankan Perangkat IoT?

Supaya IoT menjadi peluang dan bukan ancaman, ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh pengguna maupun pengelola jaringan:

  1. Ubah semua password default
    Gunakan kombinasi karakter yang kuat, jangan hanya ‘admin123’ atau sejenisnya.
  2. Pisahkan jaringan IoT dari jaringan utama
    Buat jaringan khusus untuk perangkat IoT agar tak mengganggu sistem utama jika terjadi peretasan.
  3. Rutin perbarui firmware perangkat
    Selalu cek apakah ada pembaruan dari produsen perangkat untuk memperbaiki bug keamanan.
  4. Gunakan firewall dan sistem deteksi intrusi
    Ini penting terutama untuk jaringan skala besar seperti perkantoran atau bisnis.
  5. Pantau aktivitas jaringan secara berkala
    Perhatikan lalu lintas data, siapa tahu ada perangkat yang bertindak mencurigakan tanpa sepengetahuan kita.

Apakah Semua Perangkat IoT Sama-sama Berisiko?

Tentu tidak. Risiko tergantung pada jenis perangkat, tingkat akses yang dimiliki, dan seberapa sering perangkat tersebut diperbarui sistem keamanannya. Berikut kategori perangkat IoT berdasarkan tingkat risikonya:

  • Risiko tinggi: kamera pengawas, perangkat medis digital, smart lock, sistem keamanan rumah/gedung.
  • Risiko sedang: printer jaringan, alat pengatur suhu, alat ukur produksi.
  • Risiko rendah: smart lamp, smart speaker, alat pemutar musik digital.

Meski begitu, bukan berarti perangkat berisiko rendah boleh diabaikan. Ingat, satu titik celah bisa menjatuhkan seluruh sistem jaringan.

baca juga : Pineboost Minuman Probiotik Ekstrak Kulit Nanas Inovasi Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Raih Pendanaan P2MW


Jadi, IoT Itu Lebih Banyak Untung atau Ruginya?

Jawabannya tergantung pada cara kita mengelola dan mengamankan teknologi ini. Kalau kita lengah, IoT bisa menjadi pintu masuk bagi serangan siber. Tapi kalau digunakan secara bijak dan aman, IoT justru bisa memperkuat sistem dan mempermudah hidup.

Seperti halnya teknologi lain, IoT hanyalah alat. Ia bisa digunakan untuk kebaikan atau disalahgunakan—semuanya bergantung pada kita sebagai penggunanya. Edukasi, kesadaran, dan upaya menjaga keamanan digital sangat menentukan apakah IoT menjadi peluang emas atau bumerang yang merugikan.

penulis : Elsandria aurora

More From Author

Jadwal Sholat Kota Bandung Hari Ini, Selasa 22 Juli 2025

Skor Sementara Filipina vs Brunei di Piala AFF U-23 2025: Penalti Mariona Bawa The Azkals Unggul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories