Kasus Hukum Jadi Gimik Publik, Hukum Terancam Kehilangan Kepercayaan Masyarakat

enomena Seremoni Penegakan Hukum Tanpa Hasil Nyata

Dalam beberapa tahun terakhir, penegakan hukum di Indonesia seakan hanya menjadi ajang pamer di depan publik. Setiap penangkapan tersangka, terutama dalam kasus besar, sering kali dibarengi dengan konferensi pers yang menampilkan barang bukti dan wajah-wajah para tersangka. Namun, setelah sorotan media mereda, kabar tentang kelanjutan kasus tersebut semakin jarang terdengar. Banyak pihak mulai meragukan proses hukum yang sesungguhnya, karena tak ada kabar terkait vonis atau keputusan hukum yang benar-benar memadai.

Baca juga : KPK Panggil Eks Pj Sekda Sumut Terkait Kasus Korupsi Proyek Jalan

Penangkapan Tanpa Proses Hukum yang Jelas

Proses hukum yang dimulai dengan penangkapan sering kali tak berlanjut dengan penuntutan yang memadai atau bahkan vonis yang memberikan efek jera. Salah satu contoh nyata adalah sejumlah kasus korupsi yang melibatkan perusahaan milik negara, di mana meskipun banyak tersangka yang ditangkap, tidak ada vonis berat yang benar-benar menimbulkan efek jera. Beberapa tersangka bahkan dibebaskan dengan cepat, sementara kasus lainnya justru tidak jelas kelanjutannya.

Kritik Terhadap Kinerja Penegakan Hukum

Koordinator lembaga pemantau hukum, Reza Ardi, menyebut bahwa penegakan hukum seharusnya tidak berhenti pada seremonial konferensi pers. Proses hukum yang transparan dan berkelanjutan, mulai dari penuntutan hingga keputusan hakim, sangat penting untuk memastikan keadilan ditegakkan. “Penangkapan itu baru permulaan. Masyarakat menilai dari hasil akhirnya. Jika vonis tidak keluar atau terlalu ringan, maka kepercayaan publik terhadap hukum akan terus menurun,” ujarnya.

Hukum Seharusnya Tidak Digunakan Sebagai Alat Politik

Reza juga menyoroti fenomena dimana banyak kasus besar yang tenggelam setelah penangkapan, karena pemberitaan media berhenti setelah tersangka ditangkap. Padahal, proses hukum adalah rangkaian panjang yang harus terus diawasi. Fenomena ini juga menimbulkan dugaan bahwa hukum kerap digunakan sebagai alat politik, di mana penetapan tersangka menjadi bentuk tekanan politik. Namun, begitu urusan politik selesai, kasus tersebut pun menghilang.

Pentingnya Vonis yang Adil dan Terbuka

Keadilan bukan hanya soal menangkap tersangka, tetapi juga tentang menjatuhkan hukuman yang adil dan terbuka. Jika vonis tidak pernah keluar atau terlalu ringan, hukum akan kehilangan martabatnya. Jika hal ini terus terjadi, maka masyarakat akan kehilangan kepercayaan pada proses hukum dan janji-janji keadilan yang ada. Penegakan hukum yang adil dan konsisten sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik dan memperbaiki citra hukum di Indonesia.

Baca juga : Baliho Mubes III Ikatan Keluarga Alumni SMAN 2 Bandar Lampung Terpacak Gagah

Kesimpulan: Mengembalikan Kepercayaan Masyarakat terhadap Hukum

Proses penegakan hukum di Indonesia perlu lebih transparan dan berkelanjutan. Penegakan hukum yang hanya berhenti di penangkapan tanpa ada tindak lanjut berupa vonis yang tegas dan adil akan terus merusak citra hukum di mata publik. Untuk itu, penting bagi semua pihak untuk memastikan bahwa hukum tidak dijadikan alat politik dan benar-benar diterapkan secara adil untuk menciptakan kepercayaan masyarakat yang lebih besar terhadap sistem peradilan kita.

Penulis : eka sri indah lestary

More From Author

Investor Jumbo Borong Saham Antam (ANTM), Harga Terus Melonjak

BEI Soroti Risiko Gagal Bayar Anak Usaha ENRG

OPPO Reno14 F 5G Hadir dengan Warna Pink Glossy dan Desain Iridescent Mermaid

OPPO Reno14 F 5G Hadir dengan Warna Pink Glossy dan Desain Iridescent Mermaid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories