Pendahuluan: Syafiq Ahmad Bergabung dengan DPMM FC
Striker Timnas Malaysia, Syafiq Ahmad, baru saja resmi bergabung dengan klub Liga Super Malaysia asal Brunei Darussalam, DPMM FC. Kepindahan ini diumumkan melalui pernyataan resmi yang diunggah di situs web klub. Sebelumnya, Syafiq dipinjamkan selama satu musim ke Kedah Darul Aman FC, di mana ia tampil dalam 11 pertandingan dan sempat dipanggil memperkuat Timnas Malaysia.
Baca Juga: Profil DJ Panda alias Giovanni Surya Saputra, DJ Enerjik Asal Surabaya
Performa Terkini Syafiq Ahmad vs Ramadhan Sananta
Kedatangan Syafiq Ahmad ke DPMM FC akan menempatkannya dalam persaingan sengit dengan Ramadhan Sananta, striker Timnas Indonesia yang kini bermain di DPMM FC. Meskipun Syafiq memiliki pengalaman bermain di klub-klub besar, Sananta memiliki keunggulan yang membuatnya sulit untuk disalip, terutama dalam hal performa dan pencapaian.
1. Performa Sananta yang Menggugah
Sananta yang berusia 23 tahun kini tengah berada dalam puncak performanya. Pada SEA Games 2023, ia berhasil mencetak dua gol penting yang membawa Timnas Indonesia meraih gelar juara setelah mengalahkan Thailand 5-2. Tak hanya itu, Sananta juga mencetak gol saat Indonesia menang 3-0 atas Vietnam dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, membuktikan ketajamannya di level senior.
Sementara itu, Syafiq Ahmad hanya mampu mencetak dua gol dan satu assist dalam 15 penampilan di Kedah Darul Aman FC musim lalu. Bahkan, Syafiq gagal mencetak gol dalam tiga penampilannya bersama Timnas Malaysia pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa performa Syafiq masih jauh dari harapan, dan ia perlu bekerja lebih keras untuk menyamai ketajaman Sananta.
2. Faktor Usia dan Kondisi Fisik
Syafiq Ahmad kini menginjak usia 30 tahun, yang artinya ia berada pada fase karier di mana para striker biasanya mulai mengalami penurunan fisik. Kecepatan, daya tahan, dan kemampuan pemulihan cedera dapat berkurang pada usia tersebut. Sebaliknya, Ramadhan Sananta yang masih muda memiliki fisik yang lebih prima dan potensi untuk berkembang lebih jauh dalam jangka panjang.
Pelatih DPMM FC, James McAllister, kemungkinan besar akan mempertimbangkan faktor usia dan kebugaran saat memilih pemain untuk posisi ujung tombak. Syafiq, yang rentan cedera, mungkin akan kalah bersaing dengan Sananta yang lebih bugar dan siap bermain lebih lama.
3. Reputasi dan Tekanan yang Dihadapi Syafiq
Sebagai mantan pemain Johor Darul Ta’zim (JDT) dan pemain Timnas Malaysia, Syafiq Ahmad membawa ekspektasi tinggi. Namun, performanya dalam beberapa musim terakhir menunjukkan penurunan. Dengan waktu bermain yang terbatas dan kurangnya konsistensi, Syafiq harus membuktikan dirinya di DPMM FC. Jika gagal memberikan dampak signifikan, kritik pasti akan muncul, terutama jika dibandingkan dengan Sananta yang dianggap sebagai talenta muda terbaik.
DPMM FC dan para penggemar memiliki harapan besar terhadap Syafiq, namun jika ia gagal memenuhi harapan, Sananta yang kini sedang naik daun bisa menjadi pilihan utama dalam lini serang DPMM FC.
Baca Juga: Stop Buang Uang Iklan, Ini Strategi Digital Terbaik!
Kesimpulan: Tantangan Berat bagi Syafiq Ahmad
Bergabungnya Syafiq Ahmad ke DPMM FC jelas memberikan tantangan berat baginya untuk menggeser posisi Ramadhan Sananta sebagai ujung tombak tim. Performanya yang menurun, faktor usia, serta tekanan besar yang ia hadapi, membuat Syafiq harus bekerja keras untuk membuktikan bahwa dirinya masih layak menjadi pilihan utama. Di sisi lain, Sananta yang sedang berada dalam performa puncaknya menjadi pemain yang sulit ditandingi di lini serang DPMM FC.
Penulis: Afira Farida Fitriani