Putin Ingin Pastikan Tujuan Rusia Dicapai Sebelum Negosiasi Damai
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan kesiapan untuk membahas penyelesaian damai atas perang Ukraina, namun menekankan bahwa hal tersebut hanya akan dilakukan setelah tujuan-tujuan Rusia tercapai. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengungkapkan hal ini pada Minggu, 20 Juli 2025, dan menyatakan bahwa meskipun Rusia menginginkan penyelesaian damai, proses tersebut akan memakan waktu dan tidak mudah.
Baca juga : Filipina Kalahkan Brunei 2-0, Buka Peluang ke Semifinal Piala AFF U-23 2025
“Presiden Putin telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk menyelesaikan krisis Ukraina secara damai secepat mungkin. Namun, ini adalah proses panjang yang sulit,” ungkap Peskov kepada televisi pemerintah Rusia, sebagaimana dilansir oleh Outlook India.
Peskov juga menekankan bahwa yang paling penting bagi Rusia adalah mencapai tujuannya, yang menurutnya sudah sangat jelas. Pernyataan ini datang di tengah meningkatnya tekanan internasional, khususnya dari Amerika Serikat.
Amerika Serikat Memberikan Ultimatum kepada Rusia
Tekanan internasional semakin meningkat setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bantuan militer tambahan untuk Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara Patriot. Trump juga memberi ultimatum kepada Rusia untuk menyetujui gencatan senjata dalam waktu 50 hari, atau menghadapi sanksi tambahan.
Ukraina Menawarkan Perundingan Damai dan Gencatan Senjata
Di sisi lain, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirim tawaran kepada Rusia untuk menggelar perundingan damai dalam waktu dekat. Zelensky juga menekankan urgensi untuk mempercepat negosiasi gencatan senjata agar perang dapat segera dihentikan.
“Semuanya harus dilakukan untuk mencapai gencatan senjata,” ujar Zelensky. “Pihak Rusia harus berhenti menghindari keputusan.”
Perundingan Tertunda dan Tidak Ada Kemajuan Signifikan
Ukraina dan Rusia sebelumnya telah menggelar dua kali perundingan di Istanbul dalam lima bulan terakhir. Meskipun sempat ada kesepakatan mengenai pertukaran tahanan, hingga saat ini belum ada kemajuan yang signifikan terkait gencatan senjata.
Rustem Umerov, yang kini menjabat sebagai Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, telah mengirimkan undangan resmi kepada Rusia untuk menggelar pertemuan perundingan damai pada pekan depan.
Penulis : Eka sri indah lestary