Usulan Pertemuan di Turki: Fokus pada Tawanan Perang dan Pemulangan Anak-anak Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengajukan usulan perundingan baru dengan Rusia yang diharapkan dapat digelar di Turki. Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk membahas pemulangan tawanan perang serta anak-anak Ukraina yang dibawa paksa ke Rusia. Zelensky menyatakan bahwa pertemuan ini akan menjadi langkah penting dalam persiapan pertemuan puncak para pemimpin negara untuk mencari solusi jangka panjang bagi perang yang telah berlangsung lebih dari setahun.
Baca juga : Mengenal Social Engineering: Musuh Tersembunyi Keamanan Jaringan
Penegasan dari Kepala Dewan Keamanan Ukraina: Perundingan Hanya Bisa Berhasil di Tingkat Pemimpin
Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Rustem Umerov, yang mengajukan proposal tersebut, menekankan bahwa perundingan yang efektif hanya dapat terjadi di tingkat para pemimpin nasional. Zelensky juga meminta dukungan internasional untuk memastikan kesuksesan format negosiasi ini.
“Saya mendesak Anda untuk memberi tahu negara tuan rumah Anda tentang pentingnya kerangka kerja negosiasi ini,” ujar Zelensky melalui media sosial X, merujuk pada pertemuan dengan pihak yang bisa memfasilitasi negosiasi seperti Turki.
Prioritas Diplomatik Ukraina: Sanksi, Pertahanan Udara, dan Peningkatan Sistem Drone
Zelensky juga memaparkan prioritas diplomatik Ukraina dalam upaya memperkuat pertahanan negara, termasuk memperluas sanksi internasional terhadap Rusia. Selain itu, dia menyebutkan pentingnya mengamankan lebih banyak sistem pertahanan udara dan meningkatkan pasokan serta pendanaan untuk pengembangan drone. “Kami bekerja sama dengan negara-negara mitra seperti Amerika Serikat untuk inisiatif pertahanan udara dan pengembangan drone,” tambah Zelensky.
Koordinasi dengan Negara Mitra: Fokus pada Keamanan dan Kemitraan Internasional
Selain itu, Zelensky menekankan pentingnya kemitraan Ukraina di luar NATO dan Uni Eropa, dengan menyebutkan kerja sama dengan negara-negara Eropa Utara dan Tenggara, serta platform Krimea. Kemitraan khusus dengan Turki juga menjadi sorotan dalam diplomasi Ukraina untuk memperkuat posisi negara di tingkat internasional.
Respons Rusia terhadap Proposal Ukraina: Belum Ada Tanggapan Resmi
Meskipun pejabat Rusia belum memberikan tanggapan resmi terhadap proposal Ukraina untuk perundingan damai ini, laporan media lokal, termasuk kantor berita RIA, mengonfirmasi adanya pembicaraan mengenai proposal tersebut. Ukraina tetap berharap bahwa langkah diplomatik ini dapat membuka jalan menuju resolusi damai dalam konflik yang telah menelan banyak korban ini.
Baca juga : Universitas Teknokrat Indonesia Raih Prestasi World University Rangking for Innovation 2025
Kesimpulan: Peluang untuk Mencapai Solusi Damai
Usulan perundingan baru ini menunjukkan komitmen Ukraina untuk mencari jalan damai, meskipun tantangan besar masih ada. Dengan melibatkan mitra internasional dan memperkuat pertahanan domestik, Ukraina berharap dapat memperoleh dukungan global untuk mengakhiri perang dengan Rusia melalui jalur diplomatik yang efektif.
Penulis : Eka sri indah lestary