Serangan Israel yang meluas di Gaza telah menyebabkan korban jiwa yang sangat besar, dengan lebih dari 130 warga Palestina tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka dalam waktu 24 jam. Dalam situasi ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa pasukan Israel menyerang fasilitas mereka di Gaza, termasuk tempat tinggal staf dan gudang utama di Deir al-Balah, yang membahayakan pekerja kemanusiaan dan mengganggu operasional bantuan di wilayah yang terkepung.
Baca juga: Satria Arta Kumbara Ingin Kembali Jadi WNI, Ini Tanggapan Pemerintah dan TNI AL
Serangan terhadap Staf WHO dan Penahanan Anggota Keluarga
Pada Senin, WHO mengonfirmasi bahwa akomodasi staf mereka diserang tiga kali, yang menyebabkan kebakaran dan kerusakan parah. Pasukan Israel memasuki lokasi dan memaksa perempuan dan anak-anak mengungsi ke Al-Mawasi, sementara staf pria dan keluarga mereka diborgol, diperiksa, dan diinterogasi dengan todongan senjata. Dua personel WHO dan dua anggota keluarga mereka ditahan, meskipun tiga orang dibebaskan, satu staf tetap berada dalam tahanan Israel.
WHO menuntut pembebasan segera staf yang ditahan dan meminta perlindungan lebih lanjut bagi seluruh staf kemanusiaannya. Kerusakan Gudang WHO dan Dampaknya pada Operasi Kemanusiaan
WHO juga melaporkan kerusakan pada gudang utama mereka di Deir al-Balah yang terletak di zona evakuasi Israel. Serangan ini menyebabkan ledakan dan kebakaran di dalam fasilitas yang menambah kesulitan dalam pendistribusian bantuan kemanusiaan.
Sikap Internasional Terhadap Serangan dan Situasi Gaza
Lebih dari 25 negara, termasuk Inggris, Prancis, Kanada, Jepang, dan Australia, mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan terhadap fasilitas kemanusiaan dan mendesak penghentian segera perang. Mereka menyebut pembatasan bantuan Israel sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional. Namun, Kementerian Luar Negeri Israel membantah klaim ini, menganggap pernyataan tersebut sebagai tidak sesuai dengan kenyataan.
Kondisi Kemanusiaan yang Memburuk di Gaza
Jumlah korban tewas akibat perang Israel telah mencapai lebih dari 59.000 orang, dengan kerusakan infrastruktur yang meluas dan banyak penduduk yang terpaksa mengungsi. WHO memperingatkan kondisi kesehatan di Gaza yang semakin sulit, dengan kekurangan bahan bakar, obat-obatan, dan peralatan medis yang semakin parah, terutama di kalangan anak-anak.
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menyatakan keprihatinan mendalam tentang kemerosotan kondisi kemanusiaan di Gaza, sementara pejabat tinggi PBB menegaskan bahwa seluruh lokasi sipil, termasuk fasilitas kemanusiaan, harus dilindungi selama konflik berlangsung.
Dengan meningkatnya kebutuhan kemanusiaan, para pejabat PBB mengingatkan Israel agar memenuhi kewajibannya untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza untuk membantu warga sipil yang terperangkap dalam konflik ini.
Penulis: Kayla Maharani