Bertaruh Nyawa Demi Bertahan Hidup Saat Api Membakar KM Barcelona V

Bertaruh Nyawa Demi Bertahan Hidup Saat Api Membakar KM Barcelona V

Pada Minggu pagi (20/7/2025), KM Barcelona V terbakar hebat, memicu kepanikan di antara lebih dari 500 penumpang. Abdul Rahman Agu (35), salah satu penumpang yang selamat, melakukan aksi heroik dengan siaran langsung dari tengah laut untuk mengabarkan peristiwa kebakaran dan mengarahkan pertolongan kepada korban yang masih terjebak.

Baca juga:Mie Gacoan Dilaporkan ke Polisi Gara-gara Putar Lagu, Bagaimana Aturannya?

Kebakaran Dimulai dan Tindakan Cepat Abdul Rahman Agu

Abdul Rahman menceritakan bahwa api pertama kali muncul di bagian belakang Dek 3 kapal, dengan cepat membesar dan menyebabkan kepanikan di kalangan penumpang. Pelampung yang terbatas membuat situasi semakin kritis. Tak ingin menjadi korban, Rahman mengenakan pelampung dan terjun ke laut dari ketinggian sekitar 20 meter. Dengan satu tangan memegang telepon, ia mulai melakukan siaran langsung melalui Facebook, bertujuan agar bantuan datang lebih cepat.

Siaran Langsung Menyelamatkan Banyak Nyawa

Setelah beberapa kali kehilangan sinyal, Rahman berhasil melanjutkan siaran langsung, bahkan ketika seorang penumpang perempuan yang kelelahan mendekatinya sambil menggendong anaknya. Rahman dengan sigap membantu ibu tersebut, menggendong anaknya sambil tetap melanjutkan siaran.

Tak lama setelah itu, nelayan dari Pulau Talise, Pulau Gangga 1, dan Pulau Gangga 2 datang untuk menyelamatkan korban. Tim SAR juga menyebutkan bahwa mereka mendapat informasi dari siaran langsung Rahman, yang akhirnya menjadi penyelamat banyak nyawa.

Korban Kebakaran KM Barcelona V dan Dampaknya

Kebakaran ini menyebabkan tiga orang tewas dan dua orang masih dinyatakan hilang, meskipun diperkirakan lebih banyak korban jiwa bisa terjadi jika siaran langsung Rahman tidak dilakukan. Rahman dianggap sebagai pahlawan atas keberaniannya yang membuat pihak berwenang bisa segera mengambil tindakan.

Perjuangan Betrifia dan Keluarga dalam Menyelamatkan Diri

Salah satu korban selamat lainnya, Betrifia, juga menceritakan perjuangan hidupnya. Ketika kebakaran terjadi, ia merasa kepanikan dan langsung keluar dari kamar setelah merasakan asap masuk. Dengan bantuan ayahnya, mereka terjun ke laut meskipun hanya Betrifia yang memakai pelampung. Betrifia juga mengalami kondisi kritis dengan konsumsi air laut dan akhirnya harus menjalani operasi caesar di rumah sakit di Manado.

Baca juga:Inovasi Teknologi Modern Perpustakaan: Transformasi Akses Buku Masa Kini

Pelajaran Berharga dari Tragedi KM Barcelona V

Kejadian tragis ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan perencanaan transportasi yang lebih baik. Keberanian dan ketangguhan penumpang yang bertaruh nyawa demi bertahan hidup menyoroti betapa krusialnya kesiapsiagaan dan tanggap darurat dalam menghadapi kecelakaan transportasi yang bisa terjadi kapan saja.

Penulis: Emi Kurniasih.

More From Author

Jadwal Tes SKD Sekolah Kedinasan 2025: Tanggal dan Rangkaian Seleksi Lengkap

Jadwal Tes SKD Sekolah Kedinasan 2025: Tanggal dan Rangkaian Seleksi Lengkap

U23 Vietnam: Kemenangan Tipis atas U23 Kamboja dan Tantangan Menuju Juara U23 ASEAN 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories