Generasi Z Menyesal Kuliah: 1 dari 4 Pekerja Menginginkan Karier Tanpa Gelar

Generasi Z Menyesal Kuliah: 1 dari 4 Pekerja Menginginkan Karier Tanpa Gelar

Kehidupan pekerja Generasi Z kini diwarnai dengan dilema besar: apakah melanjutkan pendidikan tinggi adalah keputusan yang tepat? Dengan semakin berkembangnya teknologi dan tingginya biaya kuliah, banyak dari mereka yang mulai merasa bahwa pendidikan tinggi bukanlah jalan yang paling menguntungkan. Bahkan, satu dari empat pekerja Gen Z mengungkapkan penyesalan atas keputusan mereka untuk kuliah dan berharap telah memilih jalur karier yang lebih menguntungkan seperti teknologi, keuangan, atau perawatan kesehatan.

Baca juga: Ketua Mahkamah Agung Lantik Dua Ketua PTTUN Baru

Penyebab Penyesalan Generasi Z terhadap Kuliah

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh ResumeGenius, 23 persen pekerja Gen Z mengaku menyesal kuliah, dan 19 persen merasa bahwa gelar mereka tidak memberikan kontribusi terhadap karier mereka. Mengapa ini terjadi? Beberapa faktor utama yang menjadi alasan penyesalan ini antara lain:

  1. Biaya Kuliah yang Terus Meningkat
    Di Amerika Serikat, biaya kuliah rata-rata kini melebihi $38.000 per tahun, lebih dari dua kali lipat biaya kuliah di abad ke-21. Meskipun biaya semakin tinggi, peluang pekerjaan yang sesuai dengan gelar tersebut tidak selalu terjamin.
  2. Kurangnya Jaminan Kerja Setelah Lulus
    Tidak sedikit pekerja Gen Z yang merasa terjebak dalam pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidang pendidikan mereka, atau bahkan menganggur meski sudah berpendidikan tinggi. Ini membuat mereka mempertanyakan apakah investasi di pendidikan tinggi masih memberikan hasil yang sebanding.
  3. Tantangan Ekonomi dan Perkembangan Teknologi
    Generasi Z tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan automasi. Mereka melihat banyak pekerjaan yang dulu dijamin oleh gelar sarjana kini terancam oleh kecerdasan buatan (AI), membuat mereka mempertanyakan nilai gelar tradisional.

Pilihan Karier Non-Tradisional: Meningkatnya Minat pada Jalur Kejuruan dan Magang

Di tengah ketidakpastian ini, semakin banyak Gen Z yang mempertimbangkan jalur karier non-tradisional. Sejumlah survei menunjukkan bahwa lebih dari 70% remaja merasa orang tua mereka semakin mendukung mereka untuk mengejar pendidikan kejuruan atau magang, ketimbang melanjutkan kuliah. Pendidikan kejuruan yang lebih terjangkau dan fokus pada keterampilan praktis kini menjadi pilihan utama bagi banyak orang muda.

Persaingan Ketat di Dunia Kerja

Dengan semakin banyaknya orang yang melanjutkan pendidikan tinggi, persaingan di dunia kerja semakin ketat, terutama untuk posisi tingkat pemula. Sebagai hasilnya, banyak lulusan yang merasa tidak mendapatkan keuntungan maksimal dari gelar mereka. Selain itu, perkembangan pesat AI turut memperburuk situasi, karena banyak pekerjaan yang sebelumnya membutuhkan keterampilan tinggi kini bisa digantikan oleh mesin.

Generasi Z di Persimpangan Jalan: Kuliah atau Tidak?

Saat ini, Gen Z dihadapkan pada pilihan yang lebih sulit dari sebelumnya: apakah tetap mengikuti jalur pendidikan tradisional atau memilih jalur karier yang lebih praktis? Banyak dari mereka merasa tertekan untuk memilih jurusan yang lebih teknis seperti teknologi atau perawatan kesehatan, tetapi dengan pesatnya perubahan teknologi dan dominasi AI, mereka juga merasa bahwa peluang tersebut semakin terbatas.

Colin Rocker, seorang pembuat konten Gen Z yang berbicara tentang nasihat karier, menegaskan bahwa tidak ada lagi pilihan yang mudah. Para pekerja muda ini harus bersaing dengan teknologi tercanggih dalam dunia kerja yang terus berkembang. Dalam menghadapi tantangan ini, generasi Z harus menemukan cara untuk menciptakan tempat mereka sendiri di perekonomian yang semakin dipengaruhi oleh teknologi dan otomatisasi.

Baca juga: Teknologi Modern Perpustakaan: Menyongsong Era Digital dalam Pengelolaan Buku

Kesimpulan: Mengapa Pendidikan Tinggi Tidak Selalu Menjadi Jawaban

Peningkatan biaya kuliah, persaingan yang semakin ketat, dan pengaruh teknologi seperti AI menjadi tantangan besar bagi Generasi Z. Meskipun pendidikan tinggi tetap penting, banyak dari mereka yang mulai menyadari bahwa jalur karier non-tradisional seperti sekolah kejuruan, magang, atau pengembangan keterampilan teknis lebih menguntungkan dalam ekonomi yang berubah dengan cepat. Generasi Z kini harus cerdas memilih jalur yang tepat agar bisa bertahan dan berkembang di pasar kerja yang penuh ketidakpastian.

Penulis: Nazwatun nurul inayah

More From Author

Daftar 4 Tim Lolos ke Semifinal Piala AFF U-23 2025

Daftar 4 Tim Lolos ke Semifinal Piala AFF U-23 2025

Vietnam U-23 Kalahkan Kamboja 2-1, Juara Grup B dan Lolos ke Semifinal ASEAN U-23

Vietnam U-23 Kalahkan Kamboja 2-1, Juara Grup B dan Lolos ke Semifinal ASEAN U-23

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories