Jumlah Siswa Baru Hanya 4, SMA Swasta di Depok Kian Tertekan Akibat Kuota Negeri

SMA Muhammadiyah I Depok mengalami penurunan drastis jumlah siswa baru untuk tahun ajaran 2025/2026. Sekolah ini hanya menerima empat murid kelas X, jauh di bawah kapasitas ideal dalam satu rombongan belajar.

baca juga : Polisi Periksa 10 Orang Terkait Tragedi Syukuran Pernikahan Anak Gubernur Jabar

Pendaftar Hanya Lima, yang Hadir Hanya Empat

Berlokasi di Jalan Raya Sawangan, Pancoran Mas, Depok, SMA Muhammadiyah I hanya menerima lima berkas pendaftaran selama proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berlangsung. Namun, dari lima pendaftar itu, hanya empat siswa yang hadir dan aktif belajar.

“Kalau berdasarkan data, ada lima pendaftar. Tapi yang datang sampai sekarang hanya empat,” ujar Fikria Irsyad, perwakilan sekolah, pada Selasa (22/7/2025).

Kapasitas Kelas Masih Cukup Luas

Menurut Fikria, jumlah tersebut sangat tidak sebanding dengan kapasitas sekolah. Dalam satu kelas, pihak sekolah bisa menampung antara 25 hingga 29 murid. Hal itu terlihat dari jumlah siswa di kelas XI dan XII, yang masing-masing masih berada di kisaran 27 hingga 29 siswa.

“Saat ini, kelas XI itu ada 29 orang, dan kelas XII sekitar 27 murid. Tapi kelas X hanya empat siswi,” jelasnya.

Rombongan Belajar Sekolah Negeri Diperluas, Swasta Terdampak

Fikria menyoroti perluasan kuota sekolah negeri yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu penyebab utama menurunnya minat siswa terhadap sekolah swasta.

“Tahun lalu rombongan belajar di sekolah negeri itu maksimal 40 murid, sekarang sudah mencapai 50 siswa per kelas. Jadwal pendaftaran juga dimundurkan, sehingga berpengaruh ke kami,” ujarnya.

Kebijakan ini dinilai membuat sekolah negeri menyerap sebagian besar calon siswa, yang sebelumnya mungkin akan mempertimbangkan sekolah swasta sebagai alternatif.

Sekolah Swasta Minta Kebijakan PPDB Dievaluasi

Melihat kondisi ini, pihak sekolah berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat mengevaluasi sistem dan kuota PPDB sekolah negeri agar tidak mengorbankan eksistensi sekolah swasta.

“Harapan saya ada solusi yang adil dan tepat dari pemerintah provinsi mengenai sistem SPMB tahun ini. Karena jelas dampaknya sangat terasa di sekolah swasta,” kata Fikria menutup pernyataannya.

baca juga : Yuk Kenal Dunia Server dari Anak TKJ


Sekolah Swasta di Depok Perlu Dukungan Pemerintah

Fenomena yang terjadi di SMA Muhammadiyah I Depok menunjukkan bahwa kompetisi antara sekolah negeri dan swasta semakin tidak seimbang, khususnya dalam hal penerimaan siswa baru. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dikhawatirkan dapat membuat banyak sekolah swasta kehilangan daya saing, bahkan berpotensi tutup.

penulis : elsandria

More From Author

BYD Atto 1 Resmi Hadir di Indonesia, Harga Mulai Rp 190 Jutaan!

BYD Atto 1 Resmi Hadir di Indonesia, Harga Mulai Rp 190 Jutaan!

GAC Luncurkan AION UT, Mobil Listrik Futuristik di GIIAS 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories