Kritik yang Disampaikan Bukan untuk Menjatuhkan
Kreator konten kuliner Nana Koot akhirnya buka suara terkait kontroversi seputar ulasannya terhadap bisnis donat milik Pinkan Mambo. Dalam sesi wawancara di kanal YouTube Melaney Ricardo, Nana menegaskan bahwa niat awalnya bukan untuk menjatuhkan, melainkan murni sebagai bentuk masukan yang membangun.
“Aku tetap bilang enggak (menjatuhkan),” ujar Nana.
“Menjatuhkan sama memberi saran itu beda,” lanjutnya tegas.
Ia juga menyatakan bahwa komentarnya dibuat seobjektif mungkin, karena dirinya sudah sejak lama dikenal sebagai food reviewer yang kritis namun fair. Nana mengaku selalu berusaha menyampaikan opini dengan cara yang sopan dan tidak merugikan siapa pun secara personal.
baca juga : VISION+ Ekspansi ke Malaysia: Langkah Strategis Menjadi Pemain Utama di Pasar OTT Regional
Benarkah Kritik Nana Berpengaruh pada Perubahan Kemasan?
Menurut Nana, salah satu dampak nyata dari kontennya adalah perubahan pada kemasan donat Pinkan. Ia menilai hal tersebut sebagai tanda bahwa masukan yang ia berikan sebenarnya didengarkan.
“Dia kotaknya diganti loh sekarang.
Berarti dia sebenarnya mendengar.
Mungkin dia menyadari kalau kotaknya kurang bagus,
tapi enggak mau mengakui,” jelasnya.
Meski begitu, Nana juga tidak menampik bahwa komentarnya soal packaging bisa saja menyinggung pihak Pinkan. Ia pun menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
“Aku cuma mengomentari packaging, at least be respect to your buyer.
Tapi kalau itu saja menyakiti, I’m so sorry,” ucapnya tulus.
Bagaimana Pinkan Mambo Menanggapi Kritikan Ini?
Penyanyi yang kini mencoba peruntungan di dunia bisnis, Pinkan Mambo, memberikan tanggapan yang cukup bijak. Dalam program Rumpi No Secret Trans TV, ia mengakui bahwa dirinya memang masih dalam proses belajar menjalankan bisnis kuliner.
“Sebagai pengusaha, kita tahu mana yang bagus.
Tapi Pinkan selain baru belajar, enggak sempat,
kan gantiin pampers anak melulu,” tutur Pinkan.
Pinkan juga merespons perbandingan donat miliknya dengan jajanan tradisional “odading” yang ramai diperbincangkan netizen. Ia menjelaskan bahwa jenis donat yang ia jual memang memiliki tekstur berbeda dari donat biasanya.
“Mungkin dia enggak tahu kalau donat itu ada donat cair namanya,” jelasnya.
Mengapa Donat Pinkan Mambo Jadi Viral?
Donat buatan Pinkan Mambo mendadak viral dan menjadi bahan perbincangan di media sosial. Salah satu alasan utamanya adalah harga jual yang dinilai cukup tinggi, yakni sekitar Rp 200.000 per lusin. Beberapa pembeli juga mengeluhkan adanya biaya tambahan untuk pengiriman di hari yang sama.
Meski begitu, banyak warganet tetap menunjukkan dukungan pada Pinkan, mengingat usaha ini ia jalani sambil tetap mengurus anak-anaknya. Bagi sebagian orang, perjuangan seorang ibu yang banting setir ke dunia bisnis patut diapresiasi, terlepas dari segala kekurangannya.
Apa yang Bisa Dipetik dari Polemik Ini?
1. Kritik Bisa Menjadi Cermin untuk Berkembang
Kisah ini membuktikan bahwa kritik, bila disampaikan dengan itikad baik, bisa menjadi masukan yang bermanfaat. Nana Koot menunjukkan bahwa konten review tak selalu bermaksud menjatuhkan, melainkan mengedukasi dan memantik perubahan.
2. Pebisnis Harus Siap Terbuka dengan Masukan
Sebagai pelaku usaha baru, Pinkan Mambo memperlihatkan sikap terbuka terhadap saran, bahkan meskipun disampaikan secara publik. Ini adalah pelajaran penting bagi para pelaku UMKM untuk tetap fokus pada perbaikan kualitas produk dan pelayanan.
3. Netizen Bisa Menjadi Penggerak Perubahan
Viralnya konten Nana dan respon dari Pinkan menunjukkan bahwa opini publik sangat berpengaruh terhadap arah bisnis seseorang. Oleh karena itu, membangun komunikasi yang baik dengan pelanggan dan pengulas sangatlah penting.
Akankah Bisnis Donat Pinkan Semakin Berkembang?
Meski sempat diterpa kritik, langkah Pinkan Mambo untuk terus maju di dunia usaha patut diapresiasi. Dengan perbaikan bertahap dan strategi pemasaran yang lebih matang, bisnis ini bisa saja menjadi salah satu inspirasi usaha rumahan sukses di masa mendatang.
Waktu akan membuktikan apakah Pinkan mampu menjadikan momen ini sebagai titik balik untuk berkembang lebih baik atau justru menjadi pelajaran berharga di awal perjalanan bisnisnya.
penulis : elsandria