Menjelang pertemuan Federal Reserve (The Fed), pelaku pasar di Indonesia terlihat cenderung menahan diri alias “wait and see”. Hal ini membuat pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) diproyeksikan bergerak variatif alias cenderung sideways, sembari menanti arah kebijakan suku bunga dari bank sentral AS tersebut.
baca juga : Yuk Kenalan Sama Entity Relationship Diagram (ERD)!
🔍 Kenapa Pasar Tunggu Keputusan The Fed?
Pertemuan rutin The Fed selalu menjadi momen yang ditunggu karena berpotensi mengubah arah pasar global. Ada dua skenario yang kini jadi perhatian utama:
- Suku bunga tetap: Jika The Fed mempertahankan suku bunga saat ini, pasar bisa merespons positif karena tekanan terhadap likuiditas berkurang.
- Sinyal pemangkasan suku bunga: Ini akan jadi kabar baik bagi emerging market, termasuk Indonesia, karena bisa mendorong aliran modal asing masuk kembali.
Namun, jika The Fed memberikan sinyal hawkish (masih akan tahan bunga tinggi lebih lama), bisa jadi pasar bereaksi negatif dalam jangka pendek.
🧭 Bagaimana Dampaknya ke IHSG?
Dengan kondisi global yang cenderung hati-hati, para analis memproyeksikan IHSG akan bergerak fluktuatif di kisaran support dan resistance teknikal berikut:
- Support: 7.280 – 7.300
- Resistance: 7.380 – 7.420
Sentimen eksternal yang dominan membuat pelaku pasar domestik memilih menunggu kepastian arah sebelum masuk lebih agresif ke pasar saham.
💼 Sektor Apa Saja yang Bisa Diperhatikan?
Meskipun IHSG cenderung stagnan, beberapa sektor justru bisa tetap menarik di tengah ketidakpastian ini:
1. Sektor Perbankan
Bank besar cenderung resilient dalam kondisi suku bunga tinggi. Saham seperti BBCA, BBRI, dan BMRI masih menjadi pilihan utama investor institusi.
2. Sektor Konsumer
Produk konsumsi primer tetap dibutuhkan terlepas dari kondisi global. Saham ICBP dan UNVR bisa jadi pilihan defensif.
3. Sektor Energi & Batu Bara
Dengan harga komoditas yang masih tinggi dan permintaan global belum surut, emiten seperti ADRO dan PTBA tetap jadi incaran.
❓ Apa yang Harus Dilakukan Investor?
🔹 Untuk Investor Jangka Pendek:
- Waspadai volatilitas tinggi dalam 1-2 hari ke depan.
- Fokus pada saham likuid yang punya volume besar.
- Hindari entry berlebihan sebelum ada kejelasan dari The Fed.
🔹 Untuk Investor Jangka Panjang:
- Gunakan momentum sideways ini untuk akumulasi bertahap.
- Perhatikan saham dengan fundamental kuat dan prospek bisnis berkelanjutan.
- Diversifikasi tetap penting di tengah ketidakpastian makro.
✅ Kesimpulan
Pasar saham Indonesia saat ini berada dalam fase “wait and see” menjelang keputusan penting dari The Fed. IHSG diproyeksi bergerak variatif, tergantung sinyal yang keluar dari rapat bank sentral AS tersebut. Investor disarankan tetap waspada, tapi jangan panik — fase seperti ini justru bisa dimanfaatkan untuk merapikan portofolio dan menyusun strategi ke depan.
penulis : Muhamad Anwar Fuadi