Robert Kiyosaki, penulis Rich Dad Poor Dad, mengeluarkan peringatan serius bahwa gelembung Bitcoin sedang mendekati titik pecah. Menurut dia, meski saat ini harga BTC tinggi, pasar sedang memasuki fase rapuh yang bisa tiba‑tiba berbalik buruk .
baca juga : Rahasia Indexing di Database Biar Query Kilat!
🔍 Apa Saja Indikasi Gelembung Pecah?
- Harga Bitcoin sudah melewati rekor tertinggi
BTC baru saja menembus level tertinggi baru, melewati US$120.000, tetapi Kiyosaki menyebut momen ini justru tanda bahwa gelembung yang sangat berbahaya sedang terbentuk . - Gejolak ekonomi makro global
Kiyosaki menunjukkan bahwa utang global sangat tinggi, inflasi membara, dan kebijakan ekonomi AS penuh ketidakpastian—semua ini menciptakan tekanan besar yang bisa menjadi pemicu ledakan gelembung . - Strategi “pigs get fat, hogs get slaughtered”
Ia mengingatkan, investor yang terlalu rakus (hog) sering menjadi korban saat gelembung meledak. Dia juga menyatakan tidak akan membeli lagi sampai melihat tanda pemulihan ekonomi jelas .
⚠️ Kiyosaki: Ini Saatnya Siapkan Modal Beli
Menariknya, Kiyosaki mendorong untuk bersiap beli saat harga jatuh. Ia percaya bahwa pembeli cerdas akan mendapatkan keuntungan besar ketika pasar koreksi dan kembali pulih .
🧭 Strategi Kiyosaki: Hedge di Tengah Gelembung
- Diversifikasi aset: selain Bitcoin, ia menyarankan untuk menyimpan kekayaan dalam bentuk emas dan perak sebagai proteksi di era resesi .
- Siap membeli “on the dip”: memanfaatkan momen harga jatuh untuk beli lebih banyak BTC .
📉 Seberapa Realistis Peringatan Ini?
- Sejarah gelembung serupa: Ekonom seperti Nobel Laureate Robert Shiller pernah menebak Bitcoin sebagai gelembung spekulatif .
- Batas pasokan Bitcoin yang terbatas: Hanya 21 juta koin—jumlah yang menyisakan volatilitas tinggi saat terjadi tekanan jual besar-besaran .
✅ Kesimpulan: Waspadai Gelembung, Siapkan Strategi
- Kiyosaki meyakini: Pasar Bitcoin sedang berada di puncak gelembung, dan bisa pecah kapan saja.
- Strateginya: Siapkan cadangan dana untuk membeli saat pasar jatuh, dan lindungi aset dengan diversifikasi ke emas atau perak.
- Waspadai risiko: Investor harus siap menghadapi gejolak tinggi dan tidak terbawa euforia saat harga terus naik.
penulis : Muhamad Anwar Fuadi